Senin, 2 Desember 2024 – 05:12 WIB
Jakarta – Seiring bertambahnya usia, semua orang berusaha untuk tetap awet muda. Padahal penuaan adalah proses alami dan tidak ada yang salah dengan hal tersebut. Atrofi otak terkait usia, atau sederhananya, ukuran otak secara bertahap mengecil seiring berjalannya waktu.
Baca juga:
Terpopuler: 5 tren diet untuk menurunkan berat badan, hingga 6 pengganti nasi yang akan membuat diet Anda lebih efektif
Seiring bertambahnya usia, atrofi otak menyebabkan penurunan kognitif dan masalah neurologis. Menariknya, penelitian terbaru menunjukkan bahwa perubahan gaya hidup tertentu, terutama pola makan, dapat memperlambat proses ini. Gulung lagi, oke?
Luncurkan halaman Waktu IndiaSebuah tim peneliti dari Universitas Ben-Gurion di Negev, Universitas Harvard, Universitas Leipzig dan institusi lain mempelajari bagaimana pola makan mempengaruhi kesehatan otak.
Baca juga:
Dari Clean Eating hingga Intermittent Fasting, 5 Tren Diet untuk Menurunkan Berat Badan, Mana yang Paling Efektif?
Meningkatkan pengendalian gula darah mungkin merupakan strategi ampuh dalam melawan degenerasi otak terkait usia, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The American Journal of Clinical Nutrition.
Baca juga:
Resep Jus Semangka, Minuman Penyegar yang Ampuh Turunkan BB
Penelitian tersebut, yang merupakan bagian dari uji coba DIRECT PLUS Brain MRI yang lebih besar, meneliti usia biologis otak menggunakan pencitraan otak. Hal ini menunjukkan bahwa usia otak mencerminkan status kesehatan dan seringkali berbeda secara signifikan dari usia sebenarnya seseorang.
Dalam uji coba tersebut, para ilmuwan mempelajari efek pola makan Green-Mediterranean (Green-Med), yang dikatakan bermanfaat dalam meningkatkan pengendalian gula darah. Jika pola makan kaya akan polifenol tumbuhan, polifenol ini bermanfaat ketika melewati sawar darah otak dan mengurangi peradangan otak. Peradangan inilah yang seringkali berkontribusi pada penurunan kognisi yang sehat.
Menurut uji klinis baru di Israel dan penelitian yang ditulis bersama oleh para peneliti di Harvard TH Chan School of Public Health, polifenol yang ditemukan dalam makanan dan minuman nabati seperti teh hijau dan mankai memperlambat penuaan. Sebuah percobaan menunjukkan bahwa pola makan Mediterania yang hijau bermanfaat untuk pengobatan radang sendi otak terkait usia, yang dapat menyebabkan penyakit seperti demensia dan Alzheimer.
Di sisi lain, pola makan Mediterania didasarkan pada makanan dan minuman tradisional rumahan yang biasa dimakan di negara-negara sekitar Mediterania. Pola makan sehat ini meliputi biji-bijian, buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan minyak zaitun extra virgin. Diet ini juga mencakup konsumsi produk susu dan alkohol dalam jumlah sedang serta konsumsi daging yang rendah.
Halaman selanjutnya
Sumber: Pixabay