Menegaskan komitmennya terhadap keberlanjutan, Bank Mandiri menerapkan standar internasional dalam penyaluran kredit

Senin, 2 Desember 2024 – 17.30 WIB

VIVA – Bank Mandiri berupaya untuk secara konsisten menerapkan kebijakan perkreditan yang rasional dan berorientasi pada stabilitas. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa setiap pendanaan yang diberikan bersifat hati-hati dan mendukung praktik bisnis yang bertanggung jawab.

Baca juga:

Perkuat Bisnis Internasional, Bank Mandiri Terbitkan Livin’ by Mandiri Timor-Leste

Group Head ESG Bank Mandiri Citra Amelya Pane mengatakan Bank Mandiri telah mengintegrasikan aspek ESG dalam kebijakan kreditnya ke dalam proses persetujuan di 12 sektor yaitu pertanian, konstruksi, energi, fast moving Consumer Goods (FMCG). Pertambangan logam (metal mining), batu bara (coal), pembuatan kapal (shipyards), kesehatan dan farmasi (health and farmasi), pulp dan kertas (paper and pulp), telekomunikasi (telecommunications), transportasi (transportasi) dan minyak dan gas (oil dan gas).

Misalnya saja di sektor kelapa sawit, Bank Mandiri telah berkomitmen terhadap No Deforestation, No Peatland Expansion and Exploitation (NDPE) serta Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) dan Sustainable Palm Oil Roundtable yang bekerja sama dengan perusahaan. sertifikat RSPO). Langkah ini bertujuan untuk menghindari pendanaan proyek-proyek yang dapat merusak lingkungan, seperti penggundulan hutan, penanaman lahan gambut atau eksploitasi tenaga kerja.

Baca juga:

Bank Mandiri memenuhi komitmen SDGsnya melalui solusi digital dan program dukungan di sektor kesehatan

Selain itu, Bank Mandiri di industri kertas dan kemasan, serta perusahaan yang memiliki skema Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK), sertifikasi Forestry Stewardship Council (FSC) atau dokumen lain untuk pembiayaan hutan lestari produk pertanian. sertifikat yang diakui secara lokal dan internasional.

“Pendanaan ini mendukung upaya konservasi ekosistem, mengelola sumber daya secara bertanggung jawab, dan memulihkan lahan untuk memberikan dampak positif terhadap lingkungan. “Selain mengembangkan kebijakan perkreditan sektor, Bank Mandiri juga menerapkan Manajemen Risiko Sosial Lingkungan (ESRM) melalui penggunaan Environmental and Social Compliance Checklist (ESCC),” jelas Citra.

Baca juga:

Bank Mandiri dan Tzu Chi meluncurkan kartu kredit berbasis donasi dan layanan donasi digital di Livin.

Ia mengatakan checklist ini dikembangkan berdasarkan delapan parameter utama, mulai dari standar global hingga Standar Kinerja. Dalam kerangka komprehensif ini, Bank Mandiri menilai kepatuhan peminjam grosir terhadap berbagai aspek keberlanjutan, termasuk risiko fisik dan transisi, penerapan hak asasi manusia, proses peraturan pengadaan tanah, dan perlindungan keanekaragaman hayati.

“Pendekatan ini tidak hanya memastikan praktik bisnis yang bertanggung jawab, namun juga membantu mengidentifikasi bidang-bidang yang memerlukan perbaikan atau pemantauan, mendukung peminjam dalam menerapkan praktik berkelanjutan, dan melakukan mitigasi risiko lingkungan dan sosial. Bank Mandiri telah meningkatkan komitmennya terhadap keberlanjutan secara signifikan. dalam portofolionya,- jelas Citra.

Pada September 2024, portofolio stabil Bank Mandiri tumbuh 12,8% year-on-year mencapai Rp 285 triliun. Dari jumlah tersebut, portofolio hijau mencatatkan peningkatan signifikan yakni 16,4% menjadi total Rp 142 triliun. Kontribusi utamanya salah satunya berasal dari sektor pengelolaan sumber daya alam hayati dan pemanfaatan lahan berkelanjutan sebesar Rp107 triliun.

Melalui inisiatif-inisiatif tersebut, Bank Mandiri tidak hanya memastikan pembiayaan sejalan dengan pembangunan berkelanjutan, namun juga berperan aktif dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Langkah ini sejalan dengan komitmen global untuk memerangi perubahan iklim, mempercepat transisi menuju ekonomi rendah karbon, dan memperkuat posisi Bank Mandiri sebagai mitra strategis dalam menciptakan masa depan yang hijau dan berkelanjutan.

Menurutnya, berbagai inisiatif tersebut merupakan cerminan keseriusan Bank Mandiri dalam komitmennya untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) operasional pada tahun 2030 dan keuangan dengan menerapkan prinsip Environmental, Social, dan Governance (ESG) di setiap sektor pada tahun 2060 atau lebih awal sebuah formulir. lini bisnis dan kinerja perusahaan.

Dengan visi “Menjadi Indonesia’s Sustainability Champion for a Better Future”, Bank Mandiri telah mengembangkan kerangka ESG yang terdiri dari tiga pilar utama, yaitu: Sustainable Banking, Sustainable Operation dan Non-Banking Sustainability. Pilar-pilar tersebut merupakan landasan strategis dalam upaya Bank Mandiri mendukung transisi Indonesia menuju perekonomian rendah karbon.

Halaman selanjutnya

Pada September 2024, portofolio stabil Bank Mandiri tumbuh 12,8% year-on-year mencapai Rp 285 triliun. Dari jumlah tersebut, portofolio hijau mencatatkan peningkatan signifikan yakni 16,4% menjadi total Rp 142 triliun. Kontribusi utamanya salah satunya berasal dari sektor pengelolaan sumber daya alam hayati dan pemanfaatan lahan berkelanjutan sebesar Rp107 triliun.



Sumber