Selasa, 3 Desember 2024 – 04:14 WIB
VIVA – Indonesia menghadapi tantangan besar dalam memenuhi kebutuhan talenta digital. Berdasarkan laporan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Indonesia membutuhkan 500.000 talenta digital per tahun untuk menutup kesenjangan talenta digital sekitar 3 juta pada tahun 2030.
Baca juga:
Virus! Guru MTSN 1 Pasuruan menggunakan papan “sentuh” untuk mengajar matematika.
Namun, banyak anak Indonesia yang masih kesulitan menguasai salah satu landasan penting pendidikan STEM (Sains, Teknologi, Teknik, Matematika): matematika.
Berdasarkan survei Program for International Student Assessment (PISA) tahun 2018, kemampuan matematika siswa Indonesia menduduki peringkat ke-75 dari 81 negara, dengan 71% siswa tidak mencapai kompetensi minimal.
Baca juga:
6 program prioritas yang disampaikan Menteri Pendidikan Dasar pada rapat pertama di DPR
Ketakutan terhadap matematika seringkali bermula dari kurangnya pemahaman dasar sejak masa kanak-kanak dan kurangnya metode pembelajaran yang menyenangkan dan efektif baik di sekolah maupun di rumah.
Situasi ini menjadi tantangan besar untuk melahirkan generasi yang siap menghadapi era digital dan berbasis teknologi.
Baca juga:
Menteri Pendidikan Dasar Abdul Muti ingin pendidikan matematika dimulai dari TK
Mengapa pendidikan STEM sejak dini penting?
Pendidikan STEM tidak hanya mempersiapkan anak untuk memahami teknologi, tetapi juga mengembangkan kemampuan berpikir kritis, logis, dan kreatif.
“Kami percaya bahwa pendidikan STEM sejak dini memberikan landasan yang kuat bagi anak-anak untuk berkembang di dunia yang semakin digital. “Di Algorithmics, kami menyediakan program yang dirancang untuk mengembangkan keterampilan tersebut melalui pendekatan yang interaktif dan menarik,” ujar Taufiq Visnu selaku CEO Algorithmics Indonesia.
Berfokus pada Matematika: Pendekatan Komprehensif untuk Masa Depan Anak
Menjawab tantangan ini, Algorithmics hadir dengan kursus matematika inovatif untuk anak usia 6-7 dan 10-12 tahun. Program ini bertujuan untuk mempersiapkan mereka menghadapi tantangan akademik di sekolah sekaligus memperkenalkan mereka pada dasar-dasar matematika dengan cara yang menyenangkan dan efektif. Kursus ini memiliki beberapa keunggulan utama:
Pengembangan keterampilan berpikir
Kursus ini dirancang untuk mengembangkan keterampilan berpikir logis, kritis, spasial dan analitis. Mereka diajarkan untuk memecahkan masalah yang kompleks bersama dengan soal-soal tingkat Olimpiade, mempersiapkan mereka untuk unggul dalam kompetisi akademik.
Metode pendidikan yang inovatif
Setiap kegiatan pembelajaran dirancang secara cermat untuk menciptakan pengalaman belajar yang menarik dan efektif, antara lain:
- Pemanasan dengan permainan logika yang merangsang minat belajar.
- Memperkenalkan topik-topik baru dengan cara yang sederhana dan menarik sehingga materi dapat dipahami.
- Latihan interaktif melalui platform digital untuk meningkatkan pemahaman materi.
- Tinjau materi sebelumnya untuk mengkonsolidasikan memori.
- Membahas hasil belajar untuk memandu dan mendukung pembelajaran siswa.
Akses terhadap pembelajaran yang fleksibel
Anak-anak dapat mengakses platform online 24/7 untuk meninjau materi dan mengerjakan latihan tambahan. Hal ini memungkinkan mereka untuk belajar sesuai kecepatan dan kebutuhan mereka sendiri.
Membentuk kecintaan terhadap matematika
Kursus ini menggunakan pendekatan berbasis permainan seperti pertarungan matematika, teka-teki analitis, dan kuis interaktif untuk menjaga anak-anak tetap termotivasi dan menikmati proses pembelajaran.
“Kami tidak hanya mengajarkan anak berhitung, tetapi juga mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan analitis. “Tujuan kami adalah menciptakan generasi yang tidak takut terhadap matematika, namun mencintai dan memahami pentingnya matematika dalam kehidupan sehari-hari,” tambah Taufiq Visnu.
Halaman berikutnya
“Kami percaya bahwa pendidikan STEM sejak dini memberikan landasan yang kuat bagi anak-anak untuk berkembang di dunia yang semakin digital. “Di Algorithmics, kami menyediakan program yang dirancang untuk mengembangkan keterampilan tersebut melalui pendekatan yang interaktif dan menarik,” ujar Taufiq Visnu selaku CEO Algorithmics Indonesia.