Selasa, 3 Desember 2024 – 20.30 WIB
Deliserdang, VIVA – Sebanyak 25 anggota TNI Batalyon Senjata 2/Kilap Sumagan ditetapkan sebagai tersangka penyerangan warga di Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara.
Baca juga:
Melengkapi perintah Panglima untuk menghilangkan perjudian online, memindai perangkat prajurit di Mabes TNI Cyber
Hal itu terungkap saat acara serah terima Letjen TNI Mochammad Hasan kepada Pangdam I Bukit Barisan yang baru, Mayjen TNI Rio Firdianto, di Markas Kodam I Bukit Barisan pada Selasa, 3 Desember 2024.
Baca juga:
Pasukan Buaya Putih Kostrad Satgas Habema Kumikomo Puncak Beli Hasil Pertanian Masyarakat Papua
Letjen TNI Mohammad Hasan menginformasikan, persidangan terhadap puluhan anggota TNI tersebut dilakukan sesuai aturan yang ada di institusi TNI.
Sebelumnya kami telah menginterogasi lebih dari 50 anggota TNI dan menetapkan 25 prajurit sebagai tersangka, kata Hasan.
Baca juga:
Alasan Tito Karnavian menolak usulan pembentukan Polri di bawah Kementerian Dalam Negeri
Hasan menilai penanganan kasus yang melibatkan anggota TNI saat ini sangat transparan. Pihaknya juga menerima rekomendasi dan kesimpulan dari Komnas HAM hingga LPSK.
“Setahu saya, sampai saat ini prosesnya masih berjalan dan kami tindak lanjuti. Nanti mungkin akan ditindaklanjuti oleh Danpomdam,” kata Hasan. Namun dia tidak membeberkan identitas oknum TNI yang ditetapkan sebagai tersangka.
Hassan yang pernah menjadi petinggi Kodam I Bukit Barisan meminta maaf kepada masyarakat luas, khususnya para korban penyerangan tersebut.
“Mohon maaf, proses ini akan memakan waktu lama, karena kita sedang memilah, memisahkan, karena kita tidak boleh salah dalam penerapan undang-undang, karena kita akan membawanya ke pengadilan. Jadi, sekali lagi, dari masyarakat Utara. Sumut, atas kejadian ini saya mohon maaf dan kejadian lainnya, kata Hasan.
Diberitakan sebelumnya, puluhan personel TNI diduga terlibat dalam penyerangan warga di Desa Selamat, Kabupaten Deli Serdang, Kecamatan Biru-Biru, Sumatera Utara pada Jumat, 8 November 2024 malam.
Satu orang tewas dalam kejadian ini, yakni Raden Barus (60), dan sembilan orang lainnya dirawat di rumah sakit karena luka-luka. Akibat kejadian tersebut, sekitar 45 prajurit TNI diamankan Pomdam I Bukit Barisan.
Halaman berikutnya
Hassan yang pernah menjadi petinggi Kodam I Bukit Barisan meminta maaf kepada masyarakat luas, khususnya para korban penyerangan tersebut.