Rabu, 4 Desember 2024 – 00:54 WIB
Jakarta – Content Creator sekaligus pebisnis Arief Muhammad mengungkap trik ‘naik kelas’ UMKM. Menurutnya, salah satu kunci utama keberhasilan sebuah UKM terletak pada produk dan kapasitas “owner” atau pemilik usaha.
Baca juga:
Satu kontainer keripik nangka dikirim ke Republik Ceko
“Pemasaran itu penting, tapi yang terpenting adalah membangun kapasitas pemilik usaha,” kata Arief Muhammad dalam konferensi pers J&T Connect Preneur di PIK, Jakarta, Selasa, 3 Desember 2024.
Baca juga:
Sebulan jadi presiden, prestasi Prabowo pro rakyat: penghapusan utang UMKM, kenaikan gaji guru, dan UMP
Menurutnya, salah satu kesalahan yang paling sering dilakukan pelaku UKM adalah kurangnya pelatihan atau penelitian. Lalu, banyak orang yang mencoba menjadi “superman” dalam menjalankan bisnisnya juga, misalnya mereka mengerjakan semuanya sendiri, mulai dari admin, pengemasan, hingga manajemen media sosial.
Alasannya bisa bermacam-macam, mulai dari merasa bisa apa saja, tidak percaya pada orang lain, dan seringkali keterbatasan dana (untuk menghimpun orang lain), ujarnya.
Baca juga:
Pilihan untuk usaha kecil dan menengah! Konsumen Indonesia tidak bisa membedakan produk lokal dan China
Oleh karena itu, kata dia, penting untuk mengikuti berbagai pelatihan, mempelajari manajemen bisnis, dan memahami visi dan misi. “Kalau mau naik kelas, yang utama adalah meningkatkan kapasitas pemiliknya terlebih dahulu. Setelah itu baru bisa dilaksanakan aspek lain seperti pemasaran, manajemen dan lain sebagainya,” kata Arief Muhammad.
Senada dengan itu, Arief juga menekankan pentingnya memilih usaha saat memulai usaha. “Soalnya bagaimana kita paham apa yang kita jual dan bagaimana kita tahu pasarnya di mana. Meski begitu, kita harus riset, kita harus lihat, jadi jangan ikut-ikutan. untuk melihat tren saat ini bagus, tapi pertanyaannya adalah apakah kita mampu dan mampu dan sekarang Apakah Anda memahami produk yang dijual?
J&T bermitra dengan 500 UMKM untuk meningkatkan bisnis di era digital ini
Usaha kecil dan menengah berkontribusi lebih dari 60% terhadap produk domestik bruto (PDB) dan mempekerjakan hingga 97% angkatan kerja nasional.
VIVA.co.id
3 Desember 2024