Seorang pelajar yang sedang mengemudi sambil melakukan oral seks menabrak pejalan kaki dan meninggal di Sleman

Minggu, 17 November 2024 – 05:27 WIB

Sleman, VIVA — Seorang pelajar berinisial MAT (22) asal Bengkulu Tengah menjadi sorotan usai terlibat insiden tabrak lari yang memakan korban jiwa seorang pejalan kaki di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Baca juga:

3 DPO Pemesan Judi Online Komdigi Ditangkap Lagi, Total Tersangka Bertambah 22

Peristiwa di kawasan Ringroad Utara itu menyisakan adegan mengenaskan, korban S (45), warga Sariharjo, Ngaglik, ditemukan tewas di lahan kosong sekitar pukul 10.46 WIB pada Kamis, 14 November 2024.

Baca juga:

Foto Syur Kolonel Bersama Tersangka Ivan Sugianto di Dalam Mobil, Penjelasan Mabes TNI

Menurut Kapolres Sleman Kompol Paul Yuswanto Ardi, kejadian tersebut bermula saat korban melintasi jalur lambat Jalan Lingkar Utara, jelas dari barat ke timur, sekitar pukul 03.45 WIB, Kamis pagi.

Pada saat yang sama, mobil yang dikemudikan MAT sedang bergerak ke arah yang sama. Namun tanpa disangka, mobil tersebut menabrak korban dan terus melaju tanpa bantuan.

Baca juga:

Sekelompok pencuri sepeda motor menembaki polisi saat mereka sedang bergerak, menewaskan Didor saat dia ditahan.

Seorang MAT yang tidak sadar mobilnya menabrak pejalan kaki baru-baru ini berhasil diselamatkan di asrama mahasiswa di Bantul, DI Yogyakarta.

“Tersangka sudah kami temukan beserta barang bukti dari mobil yang digunakan dalam kejadian tersebut,” kata Kapolres.

Pengungkapan mengejutkan disampaikan MAT saat pemeriksaan pada Sabtu, 16 November 2024 di Mapolres Sleman. Ia mengaku berada di dalam mobil bersama temannya yang berinisial N saat kecelakaan terjadi. MAT mengaku berhasil melepas celananya sebelum mendekati pertigaan Kentungan.

“Saya sempat buka resletingnya, tapi saya tidak tahu dia (teman wanitanya) langsung melakukan oral seks,” ujarnya kepada penyidik. Namun, MAT mencatat, hubungannya dengan wanita tersebut hanya sebatas teman saja.

MAT mengaku tak sadar telah menabrak seseorang saat berkendara. “Saya kira menabrak tiang atau trotoar, bukan orang. Makanya saya tidak berhenti dan langsung pergi,” jelasnya.

Beberapa jam setelah kejadian, korban ditemukan warga tergeletak di lahan kosong pinggir Ring Road Utara.

Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TCP) dan pemeriksaan pendahuluan, korban diduga meninggal dunia akibat efek kekerasan hingga menimbulkan luka parah di sekujur tubuh. Polisi menduga korban terlempar ke pinggir jalan setelah ditabrak kendaraan tersangka.

Polisi dengan cepat bergerak mengidentifikasi pelaku melalui kamera CCTV yang dipasang di sekitar lokasi kejadian. Mobil tersangka yang menunjukkan tanda-tanda kerusakan akibat tabrakan tersebut menjadi bukti kunci dalam penyelesaian kasus tersebut. Setelah dilakukan pengintaian, MAT berhasil ditangkap di Bantul pada Jumat, 15 November 2024 malam.

MAT kini harus dituntut atas tindakan lalai yang berujung pada hilangnya nyawa. Selain itu, meninggalkan korban tanpa pertolongan dapat memperparah tuntutan hukum terhadap dirinya. Polisi terus mendalami keterlibatan teman wanitanya, N, dalam kejadian tersebut.

Situasi ini menekankan pentingnya kehati-hatian dan tanggung jawab dalam berkendara. Hilangnya nyawa secara tragis ini menjadi pengingat bahwa kelalaian kecil dapat mengakibatkan kerugian besar. Polisi mengimbau masyarakat untuk selalu menaati peraturan lalu lintas dan memberikan pertolongan pertama kepada korban kecelakaan apapun situasinya.

Halaman selanjutnya

Pengungkapan mengejutkan disampaikan MAT saat pemeriksaan pada Sabtu, 16 November 2024 di Mapolres Sleman. Ia mengaku berada di dalam mobil bersama temannya yang berinisial N saat kecelakaan terjadi. MAT mengaku berhasil melepas celananya sebelum mendekati pertigaan Kentungan.

Cahaya misterius akan muncul sebelum fajar malam ini



Sumber