Kamis, 5 Desember 2024 – 00:07 WIB
Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan satu orang tewas akibat bencana tanah longsor di Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat pada Selasa, 3 Desember 2024. Longsor tersebut disebabkan oleh hujan deras yang berlangsung selama beberapa jam. , menyebabkan banjir.
Baca juga:
Longsor di Cianjur, 2 orang tertimbun material rumah tangga
Kepala Pusat Informasi, Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB Abdul Muhari mengatakan, 243 orang luka-luka, 46 KK (96 jiwa) mengungsi ke tempat aman. Sementara itu, tujuh KK lagi (19 jiwa) masih berisiko berada di wilayah rawan longsor dan banjir.
Berdasarkan laporan yang diterima BNPB, satu orang meninggal dunia akibat tertimbun longsor, kata Abdul dalam keterangannya, 4 Desember 2024.
Baca juga:
Momen Longsor di India Runtuhnya Dinding Candi, Inilah Penyebab Topan
Abdul mengatakan, kerugian materil yang dilaporkan sejauh ini akibat bencana ini, 36 rumah rusak ringan, 3 rumah rusak sedang, dan 1 rumah rusak berat akibat longsor dan banjir.
Selain itu, sekitar 10 bangunan perumahan terendam banjir, enam fasilitas umum (fasum) jalan dan jembatan rusak atau terputus. Kerusakan ini akan mempengaruhi kemampuan transportasi dan distribusi bantuan di wilayah terdampak.
Baca juga:
Cuaca ekstrem, Sukabumi dilanda banjir dan tanah longsor
Daerah terdampak adalah 22 kecamatan di Kabupaten Sukabumi dengan tingkat kerusakan yang bervariasi. Kabupaten yang paling terkena dampak termasuk Siema, Palabuhanratu dan Simpanan. Banjir dan tanah longsor terjadi hampir di setiap kabupaten, termasuk wilayah yang sebelumnya dianggap aman.
“Sebuah desa di Kecamatan Ciemas, yakni Desa Rato, tertimbun rumah warganya akibat longsor. Desa Palabuhanratu di Kecamatan Palabuhanratu juga rusak parah akibat banjir yang menggenangi jalan utama dan rumah warga,” ujarnya.
Sementara itu, dua desa di Kecamatan Simpanan, Sangrawyang dan Loji, dilanda longsor sehingga mengancam pemukiman warga. Desa terdampak lainnya antara lain Desa Tegallega di Kecamatan Cidolog, Desa Ciengang di Kecamatan Gegerbitung, dan Desa Sirnaresmi di Kecamatan Cisolok. Dua desa, Hegarmamah dan Ubrug, juga terdampak banjir dan longsor serentak di Kecamatan Warungkiara.
Beberapa kabupaten lain yang terkena dampak bencana ini antara lain Lengkong, Cikembar, Bantargadung, dan Sukaraja yang sebagian besar terendam banjir. Selain itu, beberapa desa di Kecamatan Sukalarang, Cicurug, dan Curugkembar juga terkena dampaknya, meski dengan tingkat kerusakan yang bervariasi. Desa Mekartani di Kecamatan Cidadap juga terkena dampak longsor sehingga mengancam pemukiman di sekitarnya.
Abdul melanjutkan, BPBD Kabupaten Sukabumi saat ini sedang melakukan hal tersebut penilaian mengidentifikasi kerusakan dan kebutuhan mendesak.
“Fokus utamanya adalah memastikan evakuasi masyarakat di wilayah berisiko longsor. Selain itu, upaya pemulihan infrastruktur seperti jalan dan jembatan yang rusak akan memulihkan akses masyarakat dan sangat penting untuk mendukung proses pemulihan masyarakat terdampak,” ujarnya. dikatakan.
Halaman berikutnya
Sementara itu, dua desa di Kecamatan Simpanan, Sangrawyang dan Loji, dilanda longsor sehingga mengancam pemukiman warga. Desa terdampak lainnya antara lain Desa Tegallega di Kecamatan Cidolog, Desa Ciengang di Kecamatan Gegerbitung, dan Desa Sirnaresmi di Kecamatan Cisolok. Dua desa, Hegarmamah dan Ubrug, juga terdampak banjir dan longsor serentak di Kecamatan Warungkiara.