Krisis tenaga kerja sektor kesehatan Jerman

Minggu, 17 November 2024 – 17.10 WIB

Berlin, VIVA – Menurut studi yang dilakukan oleh Pusat Kompetensi Tenaga Kerja Terampil di Institut Ekonomi Jerman pada hari Sabtu, 16 November 2024, sektor layanan kesehatan Jerman menghadapi kekurangan tenaga kerja terampil yang paling serius di semua sektor.

Baca juga:

Jerman mengalokasikan Rp 133 miliar untuk membantu proyek masjid di Maroko

Pada Minggu, 17 November 2024, sebuah penelitian menemukan bahwa hampir 47.400 posisi layanan kesehatan tidak dapat diisi oleh kandidat yang memenuhi syarat antara Juli 2023 dan Juni 2024, Xin Hua melaporkan.

Menurut laporan tersebut, krisis tenaga kerja sangat parah, terutama pada posisi terapi fisik, dengan hampir 11,600 lowongan. Asisten dokter gigi, perawatan kesehatan, dan perawat juga memiliki permintaan yang tinggi, dengan kekurangan masing-masing lebih dari 7,340 dan hampir 7,100 posisi.

Baca juga:

Menteri Luar Negeri Jerman menyebut Hamas sebagai teroris dan membela Israel, memicu reaksi keras

Layanan kesehatan terus menjadi sektor yang paling terkena dampak krisis tenaga kerja dalam beberapa tahun terakhir. “Penuaan penduduk menyebabkan peningkatan kebutuhan akan layanan medis.

Hal ini akan menambah beban pada tenaga kerja berkualitas yang ada,” kata penulis studi tersebut.

Baca juga:

Percikan ini diyakini mampu mengatasi ketimpangan fasilitas kesehatan di Indonesia

Menurut laporan tersebut, rata-rata kekurangan tenaga kerja di Jerman di semua sektor akan mencapai lebih dari 530.000 pekerja terampil antara Juli 2023 dan Juni 2024. (Di antara)

Citra dokter/rumah sakit.

Evakuasi jenazah ekspatriat Jerman yang meninggal di Bali d

Seorang wanita asal Jerman ditemukan tewas di kediamannya di kawasan Sanur, Bali

Seorang wanita Jerman ditemukan tewas di sebuah kamar di Jalan Danau Tamblingan di Sanur, Bali.

img_title

VIVA.co.id

30 Oktober 2024



Sumber