Sabtu, 7 Desember 2024 – 16:22 WIB
Jakarta – Departemen Luar Negeri Amerika Serikat telah mengeluarkan peringatan keamanan yang mendesak warga AS untuk segera meninggalkan Suriah.
Baca juga:
Suriah mencair, Rusia menuduh Amerika beraliansi dengan al-Qaeda
Kedutaan Besar Suriah di Damaskus mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa situasi keamanan di Suriah masih tidak stabil dan tidak dapat diprediksi akibat pertempuran antar kelompok bersenjata di seluruh negeri.
“Departemen Luar Negeri mendesak warga AS untuk meninggalkan Suriah sekarang juga sambil mempertahankan peluang bisnis di Damaskus,” kata Kedutaan Besar AS.
Baca juga:
Terakhir, Hizbullah siap mendukung rezim Bashar al-Assad di Suriah
Kedutaan Besar AS di Damaskus ditutup pada tahun 2012, dan pemerintah AS mengatakan pihaknya tidak dapat lagi memberikan layanan konsuler kepada warga AS di Suriah.
Baca juga:
Menteri Pertahanan AS telah membatalkan kunjungan ke Korea Selatan karena keadaan darurat militer
Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa Republik Ceko bertindak sebagai kekuatan yang melindungi kepentingan AS di Suriah.
Kelompok militan Hayat Tahrir al-Sham (sebelumnya dikenal sebagai Front Nusra) dan sejumlah kelompok bersenjata lainnya melancarkan operasi besar terhadap pemerintah Suriah pada tanggal 29 November.
Mereka maju menuju kota Aleppo dan Hama dari utara di wilayah Idlib di barat laut Suriah.
Sehari kemudian, kota terbesar kedua di Suriah, Aleppo, berada di bawah kendali penuh kelompok militan untuk pertama kalinya sejak konflik di negara itu dimulai pada tahun 2011.
Selain itu, pada tanggal 5 Desember, Kementerian Pertahanan Suriah mengumumkan bahwa Angkatan Bersenjata Suriah telah mundur dari kota Hama setelah terlibat dalam pertempuran sengit dengan para militan. (SEMUT)
Halaman berikutnya
Mereka maju menuju kota Aleppo dan Hama dari utara di wilayah Idlib di barat laut Suriah.