Minggu, 17 November 2024 – 21:53 WIB
Jakarta – Calon gubernur pertama DKI Jakarta Ridwan Komil menjawab pertanyaan calon gubernur ketiga DKI Jakarta Pramono Rano yang ingin memindahkan Balai Kota dari Jakarta Pusat ke Utara.
Baca juga:
Ridwon Kamil Jatiluhur ingin pipa air tersebut bisa dikonsumsi masyarakat Jakarta
Pramono bertanya apakah hal itu serius mengingat ibu kota akan dipindahkan ke Ibh Kota Nusantara (IKN). Jadi dia bertanya apakah itu harus dilakukan? Pram bertanya-tanya apakah ini hanya isapan jempol dari imajinasi RK. Pertanyaan ini mengemuka pada debat ketiga.
“Pasangan nomor satu itu bilang akan pindah balai kota dari Jakarta Pusat ke Jakarta Utara. Jadi kita mau tanya serius apakah perpindahan ini serius? Karena IKN (Ibu Kota Negara) sebentar lagi, Jakarta sekarang jadi ibu kota bukan. , dan “Balai Kota adalah pusat pemerintahan, banyak gedung yang akan dimiliki Pemprov DKI. Apakah ini juga bagian dari visi yang disampaikan pasangan nomor satu itu,” kata Pram pada Minggu, 17 November 2024.
Baca juga:
Mendorong warga beralih ke angkutan umum, Pramono akan membangun sistem promenade dan taman setiap 500 meter di Jakarta.
Menanggapi hal tersebut, pria bernama Kang Emil menjawab bahwa berkembangnya IKN diawali dari imajinasi.
Baca juga:
Suswono dari Pengelolaan Sampah Jakarta memilih cara ini dibandingkan balas dendam
“Kalau tadi ada yang ketawa, itu soal khayalan, IKN itu muncul dari khayalan lewat keputusan politik yang mahal, yakni keputusan pindah ke sana. Inilah IKN hari ini. Saya kurator di sana. Ide – ide nyata itu juga terjadi,” kata RK.
Dia menjelaskan, jika Jakarta ingin mengurangi lalu lintas, selain memperbanyak angkutan umum, juga harus memperbaiki tata ruang. Salah satu caranya, kata RK, adalah dengan memperkecil pusat perkantoran pemerintahan di pusat kota.
“Tentu saja itu harus dibicarakan pihak yang berkepentingan di Jakarta. Kenapa di Jakarta Utara? Karena aksesnya bagus, Ancol berhak mengembangkan 200 hektare. Kita hanya perlu membuat pusat bisnis baru hiburannya yang merupakan kumpulan kantor pemerintahan dari BUMD sampai Jakarta. Dengan demikian, lahan di kota dapat dimanfaatkan untuk fungsi kota global yang menjadi ciri hubungan internasional. Jadi IKN itu fantasi dan pidato ini juga fantasi, kata RK lagi.
Halaman berikutnya
Dia menjelaskan, jika Jakarta ingin mengurangi lalu lintas, selain memperluas angkutan umum, juga harus memperbaiki tata ruang. Salah satu caranya, kata RK, adalah dengan memperkecil pusat perkantoran pemerintahan di pusat kota.