Ijazah sekolah ditangguhkan, saudara-saudari miskin di Brebes kesulitan mendapatkan pekerjaan

Jumat, 12 Juli 2024 – 00:00 WIB

VIVA – Dua kakak beradik dari keluarga miskin di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah terpaksa melakukan hal luar biasa. Sebab, ijazah SMA-nya masih tetap di SMK Pusponegoro 01 Brebes (SMK) tempatnya belajar selama 3 tahun.

Baca juga:

Cara mendapatkan saldo dana gratis dengan bekerja jarak jauh

Ijazah SMA kedua kakak beradik tersebut dicabut karena tidak mampu membayar tunggakan biaya sekolah. Apalagi, ibu dari dua saudara laki-laki – Muhammad Nabil Fawzi Nurahman dan Muhammad Bakhtiyari Nurahman ini merupakan seorang janda yang melakukan pekerjaan seadanya dan harus menafkahi keempat anaknya.

Ijazah mereka disimpan di SMK Pusponegoro 01 Brebes karena kekurangan biaya sekolah sekitar Rp15 juta. Masing-masing Muhammad Bakhtiar Noorahman yang lulus tahun 2022 tetap harus membayar Rp 10 juta; dan kakak laki-lakinya Muhammad Nabil Fauzi Noorahman yang lulus tahun 2021 masih harus membayar Rp 5 juta.

Baca juga:

Pemerintah Kota Tangerang akan melaksanakan program pangan gratis pada Agustus 2024

Muhammad Bakhtiyari Nurrahman mengaku saat ini terkendala dalam melamar pekerjaan yang penghasilannya lumayan, misalnya di perusahaan, karena ijazah SMKnya masih tertahan di sekolah.

“Saya lulus dua tahun lalu. Karena ijazah saya masih sekolah dan saya belum bisa. Kalau ada yang bertanya, saya harus melakukan hal yang aneh,” kata Bakhtiar saat ditemui awak media di rumahnya, Kamis sore. , 11 Juli 2024.

Baca juga:

Piagam kejuaraan di PPDB Jawa Tengah yang diduga palsu akhirnya dibatalkan

Sementara itu, ibunya, Nunung (40), mengungkapkan, dirinya tidak mampu membayar kekurangan biaya sekolah karena tidak mampu membiayainya. Sedangkan suaminya meninggal dua tahun lalu.

Ijazah sekolah ditangguhkan, saudara-saudara miskin di Brebes mengalami kesulitan.

Foto:

  • VIVA | Tri Handoko tvOne (Brebes)

“Totalnya sekitar 15 juta rupiah. Saya tidak punya uang untuk ijazah. Saya ingin mendapatkannya agar kedua anak saya bisa bekerja dan mendapat penghasilan tetap. Saya tidak akan kerja serabutan seperti sekarang,” Nunung dikatakan.

Ibu yang tinggal di rumah sekitar 100 meter dari sekolah anaknya ini mengaku dipanggil pihak sekolah untuk membayar kekurangan uang tersebut. Namun saat itu, ia mengaku tidak mempunyai uang untuk mendapatkan ijazah dan meminta keringanan untuk mendapatkan ijazah anaknya.

“Dulu saya dapat undangan dari sekolah tapi tidak punya uang. Bahkan untuk makan setiap hari pun sulit, apalagi membayar biaya sekolah yang puluhan juta rupiah,” kata Nunung.

Terpisah, Wakil Kepala Humas SMK Pusponegoro 01 Brebes Zaenal Fudin mengaku belum mengetahui informasi tersebut. Pihaknya langsung berbarengan dengan bagian arsip ijazah. Menurut dia, kedua orang yang mengaku ditangguhkan ijazahnya itu belum bisa dikonfirmasi pihak SMK Pusponegoro 01 Brebes.

“Kedua nama tersebut belum kami pastikan. Saya sebagai humas di sini belum mendapat kabar apa pun mengenai dua mantan mahasiswa yang disebut-sebut belum menerima ijazah tersebut. Selain itu, wartawan mengatakan mereka tinggal di dekat kota. .school, jadi jika Anda datang ke sini, pastikan untuk “Toleransi. Di sini saya tegaskan tidak akan ada kendala atau kesulitan bagi siswa,” tutupnya.

Laporan Tri Handoko, Brebes (tvOne)

Baca artikel menarik lainnya dari VIVA Education di tautan ini.

Halaman selanjutnya

“Totalnya sekitar 15 juta rupiah. Saya tidak punya uang untuk ijazah. Saya ingin mendapatkannya agar kedua anak saya bisa bekerja dan mendapat penghasilan tetap. Saya tidak akan kerja serabutan seperti sekarang,” Nunung dikatakan.

Halaman selanjutnya



Sumber