Hasil Pilgub Jateng Berbeda, Persepi didesak rilis data dan angka SMRC selengkapnya.

Senin, 18 November 2024 – 08:20 WIB

Jakarta – Perbedaan hasil survei Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) dan Indonesia Political Indicators menjadi pertimbangan serius. SMRC dan Indicator merilis hasil survei yang menunjukkan perbedaan nyata antara pencapaian Andika Perkasa dan Ahmed Lutfi.

Baca juga:

Hasil survei indikator dan SMRC berbeda jauh di Pilgub Jateng, Persepi diminta tegas.

Pakar politik, prof. Asrinaldi, S.Sos, M.Si meminta Persatuan Riset Opini Publik Indonesia (Persepi) mengambil tindakan yang adil dan segera melakukan penyelidikan menyeluruh. Persepi diminta membeberkan kedua lembaga tersebut dengan merilis data survei.

kata Prof. Dr. Asrinaldi, jika ternyata hasilnya melenceng banget, patut jadi kekhawatiran Persepi. Idealnya, seruan harus dilakukan kepada kedua lembaga ini untuk mengungkapkan semua informasi dan menjelaskan mengapa terdapat perbedaan.

Baca juga:

Menang Pilgub Jateng Versi Riset SMRC, Andika-Hendi: Potret Bagi Kita.

“Kalau faktanya hasilnya jauh berbeda. Tentu saja hal ini menimbulkan kekhawatiran bagi Persepi. “Idealnya tentu saja perbedaan-perbedaan ini harus diselidiki,” kata Prof. Dr. Itu tersembunyi.

Baca juga:

Tanggapan Ridvon Kamil yang diserang pada programnya saat menjadi gubernur

Kejadian ini sebenarnya terjadi pada Poltracking dan Lembaga Survei Indonesia (LSI). Jika Poltracking dikenai sanksi karena perbedaan hasil jajak pendapat, maka sudah sepantasnya dan sebaiknya dilakukan hal yang sama berdasarkan perbedaan hasil jajak pendapat di Jawa Tengah.

Selisih besar ini terjadi antara Institut Indikator Politik Indonesia (IPI) yang memberikan Andika Perkasa 43,46 persen perolehan suara, sedangkan Saiful Mujani Institute memperoleh 50,4 persen untuk Andika Perkasa. Seharusnya Persepi mempertimbangkan perbedaan data tersebut, mungkin karena pemilik SMRC adalah anggota Dewan Etik sehingga tidak diperhitungkan pengolahannya.

Padahal, jika ditelusuri periode surveinya, SMRC dan IPI berada dalam kurun waktu yang sama, SMRC melakukan survei pada 7-12 November dan IPI melakukan survei pada 7-13 November. Namun selisih hasil jajak pendapat kedua lembaga ini mencapai 9 persen pada terpilihnya Andika Perkasa dan Hendar Prihadi.

Meskipun demikian, Prof. Dr. Asrinaldi tetap menawarkan Persepi untuk memisahkan perbedaan data yang terjadi di Jawa Tengah. Jika ujian akan dilaksanakan, hal yang harus dipatuhi Saiful Mujani adalah tidak mengikuti atau bahkan main mata dalam mengambil keputusan.

“Jadi, anggota dewan etik yang mengikuti ujian, kalau ada instruksi ke arah itu, tidak akan dilibatkan dalam ujian,” kata Prof. Dr. Itu tersembunyi.

Sebab, keikutsertaan Saiful Mujani hanya menambah tanda-tanda konflik kepentingan. Hal ini meningkatkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap peran Persepi sebagai pengawas lembaga penelitian.

Parahnya lagi, perbedaan survei di Jawa Tengah menjadi bukti kuat adanya praktik pencatatan selektif terhadap anggota Persatuan Persepi. Persepi-lah yang memang mengincar Poltracking Indonesia sebagai anggota yang terpaksa mundur secara tidak langsung.

Halaman berikutnya

Padahal, jika ditelusuri periode surveinya, SMRC dan IPI berada dalam kurun waktu yang sama, SMRC melakukan survei pada 7-12 November dan IPI melakukan survei pada 7-13 November. Namun selisih hasil jajak pendapat kedua lembaga ini mencapai 9 persen pada terpilihnya Andika Perkasa dan Hendar Prihadi.

Sinopsis Escape from Private Bodyguards, reality show dari pemeran Private Bodyguards



Sumber