Senin, 18 November 2024 – 11:27 WIB
Washington, DC VIVA – Presiden terpilih AS Donald Trump menyatakan dukungannya terhadap perjanjian gencatan senjata di Lebanon selama negosiasi dengan pejabat Israel. Hal ini diberitakan oleh media massa Israel.
Baca juga:
Juru Bicara Hizbullah Dibunuh, Analis: Israel Boleh Bunuh Personil Militer Atau Non-Militer
Penyiar Publik Israel KAN mengatakan pada hari Jumat, 15 November 2024, bahwa Menteri Urusan Strategis Israel Ron Dermer bertemu dengan Trump dan pejabat senior pemerintahan minggu lalu untuk membahas berbagai masalah, termasuk konflik yang sedang berlangsung di Lebanon.
Baca juga:
Seorang perwakilan Hizbullah terbunuh di Beirut selama serangan Israel di Beirut
Trump dilaporkan mendukung upaya perdamaian dan gencatan senjata.
“Saya ingin Anda mendapatkan kesepakatan mengenai Lebanon. Saya tidak menentang rencana saat ini,” kata Trump kepada Dermer, seperti dikutip ANews, Senin 18 November 2024.
Baca juga:
Hamas, yang menginginkan gencatan senjata, mengirimkan pesan kepada Donald Trump untuk membujuk Israel
Pemerintahan AS saat ini, dipimpin oleh Presiden Joe Biden, telah menjadi perantara pembicaraan gencatan senjata antara Israel dan Lebanon.
Menurut media Israel, rencana AS yang diusulkan adalah menarik pasukan Hizbullah di utara Sungai Litani, mengerahkan Tentara Lebanon di Lebanon selatan, dan membatasi kemampuan Hizbullah untuk membangun pijakan atau mentransfer senjata melalui Suriah berisi z.
Namun, Israel menegaskan pihaknya akan tetap memiliki hak untuk menargetkan Hizbullah di Lebanon bahkan setelah perjanjian tersebut selesai. Kondisi ini tentu saja ditolak keras oleh Lebanon.
Hizbullah menegaskan bahwa setiap pembicaraan tidak langsung harus menjamin dua syarat utama, termasuk penghentian agresi Israel dan perlindungan penuh terhadap kedaulatan Lebanon.
Laporan tersebut juga mencatat bahwa pertemuan Dermer dengan Trump terjadi sebelum dia mengadakan pembicaraan dengan pejabat senior AS lainnya awal pekan ini.
Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar baru-baru ini mengklaim bahwa kemajuan signifikan telah dicapai dalam perundingan tersebut. Namun, Menteri Pertahanan Israel Katz menolak hal tersebut, dengan mengatakan bahwa Tel Aviv tidak akan menyetujui perjanjian damai apa pun yang tidak mencakup pelucutan senjata Hizbullah dan penarikan diri dari Sungai Litani.
Trump, yang mulai menjabat pada 20 Januari 2025, terus menunjukkan kesediaannya untuk mendukung gencatan senjata, namun tanggung jawab utama negosiasi tetap berada di tangan pemerintahan saat ini.
Halaman berikutnya
Namun, Israel bersikeras bahwa mereka akan tetap memiliki hak untuk menargetkan Hizbullah di Lebanon bahkan setelah perjanjian tersebut selesai. Kondisi ini tentu saja ditolak keras oleh Lebanon.