Potong Poke Rusia, Akankah Jerman Hentikan Rudal Taurus dari Ukraina?

Senin, 18 November 2024 – 11:20 WIB

VIVA – Kembalinya Donald Trump menjadi presiden Amerika Serikat (AS) ternyata menimbulkan bahaya besar bagi Ukraina. Kekhawatiran ini datang dari pejabat senior Uni Eropa (UE) dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Baca juga:

Sekretaris pers “Hizbullah” terbunuh, analisnya: Israel dapat membunuh personel militer atau non-militer

Sebagai anggota NATO, Jerman adalah salah satu kelompok paling aktif yang mengirimkan paket senjata untuk mendukung tentara Ukraina. Sebab, hingga saat itu pasukan Volodymyr Zelensky masih harus menghadapi serangan tentara Rusia.

Uni Eropa dan NATO mengkhawatirkan pengiriman rudal jelajah buatan Jerman. Taurus KEPD 350.

Baca juga:

2 bulan sebelum meninggalkan jabatannya, Biden mengizinkan Ukraina menggunakan rudal jarak jauh AS untuk menyerang Rusia

Meski memiliki teknologi canggih, namun mampu menghancurkan sasaran hingga jarak 500 kilometer, namun diklaim tidak akan mampu meningkatkan kekuatan pasukan Ukraina melawan tentara Rusia.

VIVA Militer: Menteri Pertahanan Jerman, Boris Pistorius

Baca juga:

Krisis tenaga kerja sektor kesehatan Jerman

Pernyataan Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius menegaskan kekhawatiran UE dan NATO bahwa negara Panzer akan menangguhkan pengiriman rudal. Taurus.

Meski demikian, Pistorius mengatakan Jerman akan terus konsisten mengirimkan senjata ke Kiev.

Itu juga sangat menekankan karakter dan kemampuan Taurus bukan sesuatu yang perlu dibicarakan di depan umum. Pasalnya, misi pengiriman roket tersebut merupakan misi Jerman lainnya.

“Ada perdebatan tentang (misil). Taurus keamanan nasional dan strategi NATO. Dan kita tidak boleh membahasnya (di depan umum),” kata Pistorius.

VIVA Military: Rudal jelajah Taurus KEPD 350 buatan Jerman

VIVA Military: Rudal jelajah Taurus KEPD 350 buatan Jerman

“Pada saat yang sama, Taurus Ini tidak akan menjadi game changer (perang di Ukraina). “Tugas kami berbeda, sekarang kami harus memastikan Ukraina terus memasok tanpa gangguan,” ujarnya.

Pada September 2024, Kanselir Jerman Olaf Scholl melontarkan pernyataan yang hampir sama kepada Pistorius.

Bahkan dalam pernyataannya, Schol dinilai tidak bersedia melakukan konfrontasi langsung dengan Rusia dengan menyediakan rudal Taurus.

“Pengiriman rudal Taurus hanya dapat terjadi jika kita sendiri yang mengidentifikasi dan mengidentifikasi sasarannya. Dan jika kita tidak ingin menjadi bagian dari konflik ini, hal itu tidak mungkin dilakukan,” kata Pistorius.

Halaman berikutnya

Ia pun menegaskan bahwa karakter dan kemampuan Taurus bukanlah sesuatu yang perlu dibicarakan di depan umum. Pasalnya, misi pengiriman roket tersebut merupakan misi Jerman lainnya.

Halaman berikutnya



Sumber