Menteri Kebudayaan Fadli Zon menerima repatriasi benda cagar budaya Indonesia dari Belanda

Selasa, 17 Desember 2024 – 17:22 WIB

Jakarta, VIVA- Menteri Kebudayaan Fadli Zon mewakili pemerintah Belanda menerima repatriasi 272 koleksi benda cagar budaya Indonesia dari Duta Besar Kerajaan Belanda untuk Republik Indonesia, Mark Gerritsen. Diserahkan di Museum Nasional Indonesia pada Senin sore, 16 Desember 2024.

Baca juga:

Menteri Zon berencana memperbarui cerita tentang koloni berusia 350 tahun itu

Pada saat yang sama juga dilakukan penyerahan dua koleksi penting cagar budaya Indonesia, yakni 204 benda cagar budaya Indonesia asal Belanda dan 68 benda cagar budaya Indonesia koleksi Museum Rotterdam.

“Saya berterima kasih atas niat baik dan kerja sama pihak Belanda, dan kami berharap upaya kolaborasi ini dapat menjadi model upaya serupa dengan negara dan lembaga lain di seluruh dunia,” kata Fadli dalam sambutannya. Selasa, 17 Desember 2024.

Baca juga:

Fadli Zon Luncurkan Logo Kementerian Kebudayaan, Ini Maknanya

Menteri Kebudayaan Fadli Zon (dok: Kementerian Kebudayaan)

Sebanyak 204 benda yang sebagian besar merupakan koleksi Puputan Badung ini memiliki makna sejarah, spiritual, dan seni yang mendalam bagi Indonesia. Menurutnya, kepulangan mereka mencerminkan perjalanan penyembuhan dan rekonsiliasi, menghubungkan masa lalu dan masa kini, sehingga memungkinkan terwujudnya dan terpeliharanya jati diri bangsa.

Baca juga:

Saat peluncuran logo Kementerian Kebudayaan, Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyampaikan pesan kebangsaan

Sebagai informasi, Fadli Zon sebelumnya bertemu dengan Barbera Wolfensberger, Wakil Menteri Pendidikan, Kebudayaan, dan Ilmu Pengetahuan Belanda pada 5 Desember 2024. Pertemuan ini menegaskan kembali eratnya ikatan budaya antara Indonesia dan Belanda, serta komitmen kedua negara dalam melestarikan dan mempromosikan warisan budaya bersama.

Sebelumnya, Indonesia telah menandatangani Perjanjian Teknis kerja sama repatriasi benda bersejarah budaya; Penyerahan dokumen 472 benda antara lain patung Singasari, Keris Puputan Klungkung, harta karun Lombok, dan karya seni Pita-Maha; Penyerahan dokumen 288 benda, termasuk patung Singasari, serta artefak perang Puputan Badung dan Tabanan; Penyerahan dokumen 84 benda antara lain arca Bhairawa, Nandi, Ganesha dan Brahma.

Sebagai kelanjutan dari nota kesepahaman antara Indonesia dan Belanda, hari ini diserahkan 204 benda, serta 68 artefak tambahan dari Museum Rotterdam. Dengan menyerahkan warisan budaya ini, kami tidak hanya melanjutkan, namun menegaskan kembali kewajiban kami untuk melindungi sejarah bersama dan identitas budaya yang diwakili oleh benda-benda tersebut. Total benda cagar budaya Indonesia yang dipulangkan dari Belanda kini mencapai 828.

Fadli Zon menjelaskan prioritas Kementerian Kebudayaan yang baru dibentuk di Indonesia, menyoroti komitmen kuat Presiden Prabowo Subianto untuk melestarikan, mempromosikan dan melindungi keanekaragaman budaya Indonesia yang kaya. Kedua belah pihak mengapresiasi kerja sama kebudayaan yang berhasil terjalin berdasarkan Memorandum of Understanding (MoU), yang terus mengedepankan upaya bersama dalam pelestarian, pendidikan, dan pertukaran budaya.

Fadli Zon mengatakan, acara ini menunjukkan bahwa kemitraan budaya antar negara kita semakin mendalam, sekaligus melanjutkan tanggung jawab penting dalam melestarikan dan memulihkan warisan bersama.

Beliau menilai langkah ini sebagai tahapan pameran budaya yang penting dalam hubungan bilateral kita. Pencapaian ini menjadi bukti bahwa kerja sama kuat antara Indonesia dan Belanda terus berkembang.

Dengan memulangkan benda-benda budaya tersebut, kita diingatkan akan tanggung jawab kita bersama untuk melestarikan warisan budaya ini dan memastikannya menginspirasi dan mendidik generasi mendatang. Benda-benda budaya tersebut bukan sekedar peninggalan masa lalu, namun simbol kekuatan dan identitas yang menghubungkan warisan kita dengan dunia modern.

“Kedepannya kami berharap dapat memperdalam kerja sama dengan Belanda dan negara lain di bidang repatriasi,” ujarnya.

Untuk itu, Fadli Zon mengusulkan pembentukan gugus tugas gabungan yang akan mengawal upaya repatriasi, termasuk pelestarian artefak, penelitian asal usul, logistik, pameran, dan pengelolaan warisan budaya secara etis.

“Saya berharap kerja sama semakin berkembang dengan semangat saling menghormati dan pengembangan budaya,” imbuhnya.

Halaman selanjutnya

Fadli Zon menjelaskan prioritas Kementerian Kebudayaan Indonesia yang baru dibentuk, menyoroti komitmen kuat Presiden Prabowo Subianto untuk melestarikan, mempromosikan dan melindungi keanekaragaman budaya Indonesia yang kaya. Kedua belah pihak mengapresiasi kerja sama kebudayaan yang berhasil terjalin berdasarkan Memorandum of Understanding (MoU), yang terus mengedepankan upaya bersama dalam pelestarian, pendidikan, dan pertukaran budaya.

Halaman selanjutnya



Sumber