Rabu, 18 Desember 2024 – 19:40 WIB
VIVA – Tentara Rakyat Korea Utara (KPA) kembali menjadi sorotan setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyi mengatakan militer Rusia menggunakannya untuk menyerang posisi militer mereka.
Baca juga:
KSAL: Fungsi kendali memegang peranan penting dalam menjamin program kerja TNI Angkatan Laut
Tindakan brutal yang dituduhkan Zelensky dilakukan dalam pertempuran oleh pasukan Vladimir Putin.
Zelensky menuduh Angkatan Bersenjata Federasi Rusia sengaja menggunakan tentara Korea Utara (Korut) sebagai umpan untuk menyerang pasukan Ukraina.
Baca juga:
TNI Angkatan Laut akan kembali mengerahkan pasukan Satgas MTF TNI Konga ke Lebanon untuk menjalankan misi penjaga perdamaian global.
Tak hanya itu, Zelensky juga menyebut militer Rusia membakar wajah tentara Korea Utara yang tewas. Langkah ini dilakukan untuk menutupi bukti keterlibatannya.
Baca juga:
Manuver Jenderal Kadyrov, siap mengirim pasukan Chechnya untuk mendukung pemberontak Suriah
“Bahkan wajah mereka tidak diperbolehkan untuk ditampilkan selama pelatihan. Semua bukti video kehadiran mereka telah dihapus oleh pasukan Rusia,” kata Zelensky.
Dan sekarang, setelah bertempur dengan pasukan kami, Rusia mencoba membakar wajah tentara Korea Utara yang terbunuh,” katanya, menurut VIVA Military dari Kyiv Independent.
“Bahkan ketika perang berlangsung selama bertahun-tahun, dan sinisme Rusia tampaknya tidak lebih buruk, kita menyaksikan sesuatu yang bahkan lebih mengerikan.”
Saat ini, Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU) dan Badan Intelijen Militer (HUR) sedang berupaya mengetahui kerugian sebenarnya yang diderita militer Rusia. Tak terkecuali tentara Korea Utara.
Zelensky mengatakan, apa yang dilakukan pasukan Rusia terhadap tentara Korea Utara merupakan penghinaan terhadap kemanusiaan. Sebab, menurutnya, tentara Korea Utara tidak perlu memperjuangkan kekuasaan Putin.
“Tidak ada alasan mengapa warga Korea harus berjuang dan mati demi Putin. Bahkan setelah mereka mati, mereka hanya akan diejek oleh Rusia,” lanjut Zelensky.
“Kegilaan ini harus dihentikan, harus dihentikan dengan perdamaian yang kredibel dan abadi, dan Rusia harus bertanggung jawab atas perang yang tidak masuk akal ini,” katanya.
Halaman berikutnya
“Bahkan ketika perang bertahun-tahun terus berlanjut, dan sinisme Rusia tampaknya tidak lebih buruk, kita menyaksikan sesuatu yang lebih mengerikan.”