Lima penjahat yang melakukan intimidasi terhadap siswa di sebuah SMA Negeri di Jakarta Selatan telah dikeluarkan dari sekolah tersebut

Rabu, 18 Desember 2024 – 22:13 WIB

Jakarta – Sebuah SMA Negeri di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, menindak tegas lima pelaku kejahatan yang melakukan perundungan atau pencabulan terhadap teman sekelasnya.

Baca juga:

Beruntung bagi Dwi Ayu yang menjadi korban penganiayaan anak oleh pengelola toko roti, ia kini menjadi karyawan dan pelajar berkat Jhon LBF.

Sunaryo, kepala sekolah SMA Negeri di Jakarta Selatan, mengatakan lima siswanya dikeluarkan dari sekolah karena dicurigai melakukan perundungan.

Sedangkan lima terduga pelaku hooliganisme ini berinisial F alias C, A, B, M dan R. Lima siswa berada di kelas atas di sekolah mereka.

Baca juga:

Kemunculan Misterius Pria Bertelanjang Dada Seorang ibu muda diperkosa oleh tetangganya saat putra seorang manajer toko roti ditangkap.

“Apa pun yang terjadi, kami tetap menerapkan peraturan sekolah dan kami perintahkan untuk dipindahkan ke jurusan akademik lain,” kata Sunaryo, Rabu, 18 Desember 2024 di Metro Jakarta Selatan.

Gambar bullying dikalangan pelajar

Baca juga:

3 Orang Tentara Bandung Butuh Anak Makan Daging Luwak, Apa Tujuannya?

Sunaryo menjelaskan, siswa dari lima SMA Negeri di Jakarta Selatan langsung dipindahkan ke sekolah lain mulai 20 Desember 2024 setelah dikeluarkan dari sekolah tersebut. Selain itu, pihak sekolah juga mengkomunikasikan informasi tersebut kepada setiap orang tua pelaku.

“Permednikbud bilang akan dipindahkan ke jurusan akademik lain, mungkin PKBM. Kita telepon orang tua dan mereka sudah terima semuanya. (Pindah) mulai tanggal 20 setelah pembagian rapor semester ganjil dimulai,” jelas Sunaryo.

Sebelumnya, seorang siswi SMA Negeri di kawasan Bulungan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan berinisial ABF diduga mendapat perundungan dari kakak kelasnya F dan teman sekelas lainnya. Dugaan penganiayaan yang dialami ABF terjadi pada November 2024.

Atas kejadian tersebut, keluarga ABF melaporkannya ke Polres Metro Jakarta Selatan pada 4 Desember 2024.

Terkait laporan penganiayaan terhadap siswa di salah satu SMA Negeri di Jakarta Selatan, Kepala Suku Dinas Humas Kota Metropolitan Jakarta Selatan AKP Nurma Dewey mengatakan, penyidik ​​sudah menerima laporan tersebut.

Iya (laporan diterima), kata Nurma Dewi kepada wartawan, Rabu, 11 Desember 2024.

Sementara laporan dugaan penganiayaan telah terdaftar dengan nomor LP/B/3769/XII/2024/SPKT/Polres Metro Jaksel/Polda Metro Jaya.

Nurma mengatakan, penyidik ​​akan meminta keterangan lebih lanjut kepada ABF terkait dugaan penganiayaan tersebut. Namun jadwal ujiannya belum bisa dipastikan.

Kami masih ingin memeriksa pelapor, kata Nurma.

Berdasarkan laporan dugaan penganiayaan, kejadian tersebut terjadi pada 28 November 2024. Kemudian ABF yang masih duduk di bangku kelas satu dipanggil oleh teman sekelasnya untuk datang ke toilet di lantai dua sekolah tersebut.

Setelah ABF sampai di tempat tujuan, tangan ABF ditarik oleh F, siswa kelas tiga.

Keduanya sempat adu mulut di toilet, setelah itu F. yang merasa terangsang memukul tubuh ABF hingga terjatuh.

ABF kemudian diminta berdiri lagi, namun kembali diintimidasi oleh teman F di sekitar toilet.

ABF diduga dipukul dan ditendang pada bagian perut dan dada. Selain itu, pelaku juga merampas sepatu dan telepon genggamnya. Akibat kekerasan tersebut, ABF mengalami luka memar di beberapa bagian tubuhnya.

Halaman berikutnya

Sebelumnya, seorang siswi SMA Negeri di kawasan Bulungan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan berinisial ABF diduga mendapat perundungan dari kakak kelasnya F dan teman sekelas lainnya. Dugaan penganiayaan yang dialami ABF terjadi pada November 2024.

KPU Langkat Rp. 150 Juta Dicuri untuk Pilkada, Polda Sumut Tangkap 2 Pelaku.



Sumber