Rabu, 18 Desember 2024 – 23:53 WIB
Jakarta, VIVA- Mantan relawan Jokowi, Jay Okta, mengajak seluruh elemen bangsa untuk mendukung Presiden Prabowo Subianto mewujudkan pemerintahan yang bersih dan mengutamakan kesejahteraan rakyat dalam memimpin Indonesia 5 tahun ke depan.
Baca juga:
Prabowo yang bertemu dengan Presiden El-Sisi mengatakan Mesir mempunyai tempat khusus di hati masyarakat Indonesia
“Pejabat pemerintah di semua tingkatan harus bisa menerjemahkan apa yang diinginkan Presiden Prabowo, yaitu bekerja keras menuju Indonesia Emas,” kata Jay pada Rabu, 18 Desember 2024.
Baca juga:
Prabowo disambut Presiden Mesir dalam upacara kenegaraan di Istana Al Ittihadiya
Sebab, kata dia, masih terdapat sejumlah anomali di sejumlah kementerian dan lembaga negara yang dapat menghambat laju pembangunan. Misalnya saja pejabat pemerintah yang kinerjanya dinilai buruk.
“Harus kita akui sebagian besar pejabat memiliki kesehatan mental yang buruk, ada yang berkarier karena dekat dengan pimpinannya dan tidak profesional,” ujarnya.
Baca juga:
Bicara soal pemimpin daerah yang dipilih DPRD, Ketua Umum Muhammadiya mengatakan demikian
Selain itu, lanjutnya, terdapat dugaan pejabat enggan menindaklanjuti temuan penyimpangan anggaran Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI). Lalu, ada pejabat yang sudah menjabat lebih dari 5 tahun di beberapa kementerian, namun belum diganti.
“Ini yang menghambat kita untuk maju. Kabinet baru, pergantian menteri, pelayanan publik tidak berubah. Sedih sekali,” jelasnya.
Oleh karena itu, Jay menilai reformasi birokrasi belum sepenuhnya terlaksana dengan kondisi tersebut. Oleh karena itu, ia berharap perbaikan tersebut harus segera dilakukan oleh Presiden Prabowo selaku kepala negara dan kepala pemerintahan.
“Presiden Prabovo, tanpa terkecuali, harus benar-benar melihat proses rekrutmen dan tender di semua lembaga dan kementerian. Meski menteri sudah tiga kali berganti menteri, tapi ada pejabat yang tidak akan berubah. Tidak ada pemulihan,” ujarnya.
Kemendagri: perlu dikaji penghematan anggaran pilkada yang dipilih DPRD
Direktur Jenderal Pengembangan Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Agus Fatoni mengatakan Kementerian Dalam Negeri belum menghitung penghematan.
VIVA.co.id
18 Desember 2024