Dolly Parton punya banyak hal—artis country terlaris, dermawan setia, dan pendukung kuat literasi masa kanak-kanak. Pelantun “Jolene” ini mendirikan Perpustakaan Imajinasi Dolly Parton untuk menghormati ayahnya, yang tidak pernah belajar membaca atau menulis. Pada Juni 2023, Perpustakaan Imajinasi telah mendistribusikan 200 juta buku kepada anak-anak di seluruh dunia. Baru-baru ini, Dollywood Foundation—rumah dari Perpustakaan Imajinasi—membantu Perpustakaan Umum Nashville meluncurkan program literasi dini terbarunya.
Dolly Parton Foundation telah memberikan sumbangan terbesarnya ke perpustakaan
Berkat Dolly Parton dan yayasannya, semakin banyak anak-anak Nashville yang memasuki hari pertama taman kanak-kanak mereka dalam keadaan “siap membaca”.
Melalui Dollywood Foundation, “Ratu Negara” telah menginvestasikan $4,5 juta di Begin Bright, program literasi awal Perpustakaan Umum Nashville. Ini hadiah terbesar Dalam 27 tahun sejarah Yayasan Perpustakaan Umum Nashville, demikian rilis berita tersebut.
Aku tidak butuh alasan lagi untuk mencintainya, tapi dia tetap memberiku alasan itu 💖
— Linda 🕷 (@grannyfan) 14 November 2024
melalui Mulai Cerah, setiap taman kanak-kanak Kabupaten ini akan menyediakan Perpustakaan Kecil yang berisi buku-buku dari Perpustakaan Imajinasi dan tabel sumber daya dari Perpustakaan Umum Nashville. Selain itu, aplikasi baru ini menawarkan pelatihan literasi dini digital sesuai permintaan untuk orang tua dan guru.
“Saya yakin kemitraan ini akan memberikan dampak besar dalam menanamkan kecintaan membaca pada anak dan keluarga,” kata Parton. “Dan salah satu bagian terbaiknya adalah Nashville sekali lagi merintis jalan bagi bangsa ini.”
[RELATED: 6 Times Dolly Parton Made a Giant Humanitarian Difference]
Bagaimana Ayah Dolly Menginspirasi Perpustakaan Yayasan Imajinasinya
Dolly Parton memulai Perpustakaan Imajinasi pada tahun 1995. Dan pemenang Grammy Award 11 kali Robert Lee Parton berbicara tentang bagaimana ayahnya menginspirasi upaya literasi masa kecilnya.
“Ayah saya berasal dari keluarga besar kami, jadi dia tidak bisa bersekolah, jadi ayah saya tidak bisa membaca dan menulis,” kata Parton dalam wawancara tahun 2018. Selamat pagi Amerika. “Dan hal itu selalu mengganggunya dan mengganggunya, jadi saya ingin melakukan sesuatu yang istimewa untuknya.”
“Jadi saya mendapat ide untuk memulai program ini dan ayah saya bisa membantu saya dalam hal itu,” katanya. “Dan dia harus hidup cukup lama untuk mendengar anak-anak menyebutku kutu buku.”
Gambar milik AFF-USA/Shutterstock