Hari Diabetes Sedunia 2024: 86% penderita diabetes di India berjuang melawan kecemasan dan depresi, wanita lebih terkena dampaknya, kata laporan

New Delhi, 13 November: Lebih dari 4 dari 5 orang India, atau 86 persen orang India yang hidup dengan diabetes, pernah mengalami kecemasan, depresi, atau kondisi kesehatan mental lainnya akibat diabetes, menurut sebuah laporan menjelang Hari Diabetes Sedunia pada hari Rabu. Laporan berdasarkan survei global yang dilakukan oleh International Diabetes Federation (IDF) di tujuh negara, termasuk India, menunjukkan bahwa diabetes memiliki dampak yang lebih besar terhadap kesejahteraan mental dibandingkan perkiraan sebelumnya.

Di antara penderita diabetes, status kesehatan mental umumnya dikaitkan dengan ketakutan akan komplikasi (76 persen). Faktor lainnya termasuk perawatan diabetes rutin (72 persen), akses terhadap layanan kesehatan profesional (65 persen), dan akses terhadap obat-obatan dan peralatan (61 persen). Hari Diabetes Sedunia 2024: Para ahli memperingatkan penderita diabetes tentang bahaya mengonsumsi terlalu banyak natrium, menekankan bahaya mengonsumsi terlalu banyak garam.

Yang penting, data tersebut menyoroti kesenjangan gender. Sekitar 90 persen wanita pengidap diabetes pernah mengalami kondisi kesehatan mental, dibandingkan dengan 84 persen pria. Selain itu, 85% penderita diabetes melaporkan merasa lelah akibat diabetes. Hal ini terutama disebabkan oleh rasa frustrasi atau kewalahan dalam mengelola diabetes sehari-hari.

73% di antaranya mengaku menghentikan atau menghentikan pengobatan diabetes karena stres atau kewalahan. Laporan tersebut menemukan bahwa hampir 80 persen mencari perawatan medis untuk kesejahteraan emosional dan mental mereka. Sebuah survei global menemukan bahwa 77% penderita diabetes mengalami kecemasan dan depresi akibat diabetes. Hari Diabetes Sedunia 2024: Diabetes yang tidak terkontrol menimbulkan risiko serius bagi kesehatan mata dan otak, studi Lancet memperingatkan.

“Meskipun diabetes mempengaruhi kesehatan fisik dan mental, perawatan sering kali terfokus pada pengelolaan gula darah, sehingga membuat banyak orang merasa kewalahan,” kata Profesor Peter Schwartz, presiden Federasi Diabetes Internasional. Dia menekankan perlunya “melihat lebih dari sekedar gula darah untuk meningkatkan kehidupan para penderita diabetes.” Survei tersebut melibatkan 1.880 orang di tujuh negara termasuk India, Brazil, Indonesia, Pakistan, Afrika Selatan, Spanyol dan Amerika Serikat.

(Cerita di atas pertama kali muncul di Terkini pada 14 Nov 2024 15:24 IST. Untuk berita dan pembaruan lebih lanjut tentang politik, dunia, olahraga, hiburan, dan gaya hidup, kunjungi situs web kami terkini.com).



Sumber