Kamis, 19 Desember 2024 – 23:41 WIB
Jakarta – Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas dan Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) mengadakan forum diseminasi final penelitian jaminan sosial.
Baca juga:
Bappenas meminta pengusaha membantu program SDGs
Direktur Kependudukan dan Jaminan Sosial Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Mohammad Cholifikhani menjelaskan forum tersebut merupakan bagian dari upaya mendorong sinergi lintas sektor dan partisipasi pemangku kepentingan dalam penyelenggaraan sistem jaminan sosial yang inklusif, berkelanjutan, dan berbasis data. . .
Mengusung tema “Membawa Riset Kebijakan Jaminan Sosial di Indonesia”, ia mengatakan tujuan forum ini adalah untuk mendukung penyempurnaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (NMPDP) tahun 2025-2029 dan rancangan awal reformasi jaminan sosial. .
Baca juga:
Jaminan sosial berperan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional
Forum ini merupakan puncak dari rangkaian kegiatan penyelesaian proyek Program Perlindungan Sosial (SPP) yang akan selesai pada Desember 2024, kata Cholifihani dalam keterangannya, 19 Desember 2024.
Baca juga:
Lemhannas siap berkontribusi dalam perencanaan Program Pembangunan Nasional
Forum diseminasi final penelitian jaminan sosial memaparkan hasil sembilan kajian jaminan sosial yang dilakukan Bappenas dan GIZ Indonesia. Keduanya bermitra dengan berbagai lembaga penelitian dan menyediakan panel diskusi untuk mengumpulkan masukan berharga dari pakar dan pemangku kepentingan jaminan sosial.
“Sebagai dasar dan rekomendasi penyusunan RPJMN dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2025-2029,” ujarnya.
Ia menegaskan, reformasi jaminan sosial merupakan salah satu agenda strategis nasional dan merupakan langkah krusial dalam meningkatkan cakupan program jaminan sosial bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Menurutnya, penyelenggaraan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SSN) di Indonesia masih menghadapi tantangan yang kompleks, mulai dari perubahan struktur demografi hingga keberlanjutan pendanaan program.
Untuk menjawab tantangan tersebut, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas melakukan kerjasama bilateral dengan pemerintah Jerman melalui proyek Program Perlindungan Sosial dengan sembilan kajian strategis berbasis data melalui GIZ Indonesia.
“Kami berharap studi-studi ini dapat menjadi fokus utama dalam menentukan arah reformasi jaminan sosial yang lebih inklusif, efektif dan berkelanjutan,” ujarnya.
Sebagai informasi, berbagai kementerian dan lembaga turut serta dalam acara ini; mitra pembangunan nasional dan internasional seperti Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), Bank Dunia dan Organisasi Perburuhan Internasional (ILO); serta akademisi dan pemerhati jaminan sosial di Indonesia.
Halaman berikutnya
Ia menegaskan, reformasi jaminan sosial merupakan salah satu agenda strategis nasional dan merupakan langkah krusial dalam meningkatkan cakupan program jaminan sosial bagi seluruh masyarakat Indonesia.