Sabtu, 21 Desember 2024 – 15:53 WIB
Sumbawa, VIVA – Pada Jumat malam, 20 Desember 2024, enam desa di Kecamatan Alas Barat, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) terendam banjir akibat meluapnya Sungai Lekong. Peristiwa ini membanjiri rumah ribuan warga dan sejumlah fasilitas umum.
Baca juga:
KPK Minta Bupati Banggay Amiruddin Tamoreka Diusut Usai Dugaan Korupsi Dana Kesejahteraan
Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumbawa, Desa Usar Mapin merupakan wilayah yang paling parah terkena dampaknya.
Rincian penduduk terdampak di desa Dusun Hijrah: 254 Kepala Keluarga (KK), 793 jiwa: Dusun Gelampar: 335 KK, 987 jiwa: Dusun Hijrah Baru**: 151 KK, 507 jiwa.
Baca juga:
Mie instan sebanyak 840 dus dan 1.080 selimut disumbangkan untuk korban banjir Sukabumi
Di Desa Usar Mapin tercatat 740 KK dengan total 2.287 jiwa terdampak. Selain itu, desa lain seperti Mapin Kebak, Mapin Rea, Mapin Beru, Lekong, Labuhan Mapin, dan Gontar juga turut merasakan dampak banjir. Pendataan sedang dilakukan di enam desa tersebut.
Baca juga:
DPR mendorong sinergi multilevel untuk membangun kembali Sukabumi pasca banjir
Hendra, warga Dusun Hijrah, mengatakan badai tersebut merupakan yang terparah dalam lima tahun terakhir. “Kami berharap pemerintah bisa memberikan solusi jangka panjang agar kejadian serupa tidak terulang kembali,” ujarnya pada Sabtu, 21 Desember 2024.
Sementara itu, Bupati Sumbawa Mahmoud Abdullah langsung mendatangi lokasi banjir pada Sabtu. Dalam kunjungan tersebut, beliau didampingi kepala dinas terkait, gubernur, dan perangkat desa setempat, serta mengkaji dampak banjir terhadap pemukiman warga, lahan pertanian, dan fasilitas umum.
“Kami juga khawatir dengan bencana ini. “Pemprov akan segera mengambil tindakan untuk menghilangkannya, termasuk normalisasi aliran sungai dan penyaluran bantuan material dan teknis,” kata H. Mahmud Abdullah.
Ia juga mengimbau masyarakat berperan aktif dalam menjaga lingkungan dan tidak membuang sampah ke sungai.
Pemerintah Kabupaten Sumbawa saat ini sedang melaksanakan langkah-langkah tanggap darurat, termasuk distribusi dukungan logistik, layanan kesehatan, dan perbaikan infrastruktur. Kami berharap kondisi akan segera kembali normal dalam beberapa hari mendatang.
Laporan: Irwan/tvOne Sumbawa
Halaman berikutnya
“Kami juga khawatir dengan bencana ini. “Pemprov akan segera mengambil tindakan untuk menghilangkannya, termasuk normalisasi aliran sungai dan penyaluran bantuan material dan teknis,” kata H. Mahmud Abdullah.