Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya meminta Pemerintah Provinsi Gorontalo menjaga stabilitas politik dan keamanan menjelang Pilkada Serentak 2024.

Jumat, 15 November 2024 – 19.20 WIB

VIVA – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo menjaga stabilitas dan keamanan politik jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 yang menurutnya aspeknya melibatkan banyak partai di Pilka. mengingat tahun 2024 dan akan berlangsung di seluruh wilayah Indonesia.

Baca juga:

Calon Bupati Citra Mus optimistis menciptakan era baru bagi Taliabu Emas

“Saat ini kita menghadapi pemilukada serentak yang dinamis dan paling kompleks di dunia, yang baru pertama kali kita hadapi. Berdasarkan jumlah calon [pasangan calon kepala daerah] “Banyak yang potensi risiko politiknya tinggi,” kata Bima Arya saat memimpin rapat koordinasi persiapan pemilu serentak 2024 di Provinsi Gorontalo (14/11/2024).

Baca juga:

Kunjungan kerja ke Papua Tengah, Wamendagri Rebekah 4 berbicara mengenai perkembangan tata kelola pemerintahan di DOB

Bima Arya mengatakan stabilitas politik dan keamanan diperlukan untuk meminimalisir kemungkinan konflik pasca Pilkada. Pasalnya, konflik yang mungkin timbul di lapisan masyarakat bawah saat pilkada akan sulit diselesaikan dengan cepat. Berbeda dengan level elite yang lebih mudah dikalahkan dalam waktu singkat.

Dalam pertemuan tersebut, Bima Arya mengajak jajaran Pemprov Gorontalo untuk memastikan masyarakat damai. Lebih lanjut ia berpesan kepada seluruh lapisan masyarakat untuk lebih dewasa dan matang dalam menyambut pesta demokrasi.

Baca juga:

Komisaris polisi nasional yang lebih kuat sangat penting dalam pengawasan polisi

“Stabilitas politik harus terjamin di tingkat bawah. “Kita benar-benar perlu memitigasi semua potensi masalah,” tambahnya.

Terkait upaya tersebut, tambah Bima Arya, Kementerian Dalam Negeri (di Kemen) telah membentuk Desk Pilkada. Dalam layanan ini dimungkinkan untuk memantau berbagai konflik yang mungkin terjadi di daerah tersebut. Selain itu, data yang dikumpulkan di KPU dapat diperbarui secara real time dan dianalisis secara komprehensif. Dengan demikian, kemungkinan terjadinya konflik dapat segera dihindari.

Terkait hal itu, Bima Arya menegaskan agar jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) di seluruh daerah bersikap netral menyambut Pilkada. Selain itu, para pemimpin desa didorong untuk melakukan hal yang sama. Ke depan, jika ditemukan ada ASN dan ketua desa yang tidak netral, akan dilakukan tindakan sanksi sesuai peraturan dan dokumen hukum yang berlaku.

“Oleh karena itu, hal-hal seperti itu harus diketahui terlebih dahulu. “Ini sudah kami sampaikan sebelumnya, untuk memitigasi, menghindari potensi konflik yang berlarut-larut,” tutupnya.

Halaman selanjutnya

Terkait hal itu, Bima Arya menegaskan agar jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) di seluruh daerah bersikap netral menyambut Pilkada. Selain itu, para pemimpin desa didorong untuk melakukan hal yang sama. Ke depan, jika ditemukan ada ASN dan ketua desa yang tidak netral, akan dilakukan tindakan sanksi sesuai peraturan dan dokumen hukum yang berlaku.

Halaman selanjutnya



Sumber