Serangan phishing menjadi semakin umum, dan siswa serta guru telah diperlengkapi untuk menghadapi ancaman dunia maya

Sabtu, 21 Desember 2024 – 23:13 WIB

Jakarta – Serangan phishing berbasis rekayasa sosial semakin sering terjadi dalam beberapa tahun terakhir, seiring dengan meningkatnya digitalisasi di berbagai industri.

Baca juga:

BEM SI siap menindak kenaikan PPN sebesar 12 persen

Menurut Indonesia Anti-Phishing Data Exchange (IDADX), terdapat 20.330 laporan serangan phishing pada kuartal kedua tahun 2023. Indikator ini menunjukkan peningkatan 4 kali lipat dibandingkan tahun 2021.

Ancaman ini menjadi perhatian khusus bagi sektor penerbangan, yang dalam operasionalnya menangani data sensitif, seperti data penerbangan dan data pribadi penumpang.

Baca juga:

Yayasan Bakrie Center mengapresiasi dukungan perguruan tinggi dan lembaga masyarakat melalui Campus Leadership Program 9 Awards

Jenis serangan ini sering kali memanfaatkan kelalaian pengguna untuk mendapatkan akses ilegal ke sistem, sehingga dapat membahayakan pengoperasian dan keamanan.

Baca juga:

Yayasan Bakrie Center kembali menjadi tuan rumah Konferensi Tahunan Program Pimpinan Kampus Nasional yang ke-9

Melihat kondisi tersebut, Politeknik Penerbangan Telkom University (Poltekbang) Medan bersama AirNav Indonesia dan Politeknik Penerbangan Indonesia (PPI) Curug menyelenggarakan lokakarya keamanan siber untuk meningkatkan kesadaran dan mengenali serangan phishing berbasis rekayasa sosial dalam menghasilkan informasi pribadi yang bekerja sama untuk mentransfer. dan ketahanan digital organisasi.

Pada Kamis, 5 Desember 2024, workshop hybrid di PPI Curug mengundang pelajar dan pengajar dari dunia penerbangan.

Tiga pembicara antara lain Suryo Adhi Vibovo dari Fakultas Teknik Elektro Telkom University Bandung, Indra Aulia dari Fakultas Informatika Telkom University Jakarta, dan M. Azwar Zulmi mahasiswa magister keamanan siber dan teknologi digital berbagi ilmunya pada kegiatan ini. Ilmu Forensik dari Telkom University Bandung yang juga merupakan karyawan AirNav Indonesia.

Dian Anggraini Purwaningtyas, Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPM) PPI Curug, memuji inisiatif tersebut.

“Kami sangat senang dengan terselenggaranya seminar ini. “Kegiatan ini tepat waktu dan memberikan manfaat yang besar, terutama dalam meningkatkan kesiapsiagaan dosen, pegawai, dan mahasiswa dalam menghadapi ancaman siber yang semakin meningkat,” kata Dean dalam keterangannya, Sabtu, 21 Desember 2024.

Dian juga berharap kegiatan serupa khususnya di bidang penerbangan dapat berkelanjutan untuk mendukung Program Nasional Ketahanan Siber melalui kolaborasi antara pendidikan dan industri.

Melalui program pengabdian masyarakat ini, peserta tidak hanya belajar bagaimana mengenali ancaman siber, namun juga strategi melindungi informasi pribadi dan organisasi dari ancaman phishing yang semakin canggih.

Halaman berikutnya

Tiga narasumber antara lain Suryo Adhi Vibowo dari Fakultas Teknik Elektro Telkom University Bandung, Indra Aulia dari Fakultas Informatika Telkom University Jakarta, dan M. Azwar Zulmi, mahasiswa magister keamanan siber dan teknologi digital, berbagi ilmunya dalam kegiatan tersebut. Ilmu Forensik dari Telkom University Bandung yang juga merupakan karyawan AirNav Indonesia.

Halaman berikutnya



Sumber