Minggu, 22 Desember 2024 – 16:46 WIB
Tanggal, VIVA – Milisi Houthi mengatakan koalisi AS-Inggris membantu Israel dengan melakukan serangan ke ibu kota Yaman, Sana’a. Serangan AS-Inggris dilakukan dari udara.
Baca juga:
Israel memberlakukan jam malam dan menutup toko-toko di kota Deir Istiya, Tepi Barat
“Serangan udara AS-Inggris menargetkan wilayah Attan di Sana’a“, saluran tersebut melaporkan Al-Masira Terkait dengan Houthi, dikutip dari Anadolu News Minggu 22 Desember 2024.
Namun pihak Houthi tidak merinci dampak serangan AS dan Inggris tersebut. Saat ini, Amerika Serikat dan Inggris belum memberikan pernyataan terkait serangan tersebut.
Baca juga:
Ketika kondisi di Gaza semakin memprihatinkan, gerakan “Cinta dan Pelukan” Palestina pun dimulai
Menurut Houthi, serangan AS-Inggris di Sana’a terjadi dua hari setelah ibu kota Yaman dan beberapa lokasi di provinsi barat Al-Hudaydah menjadi sasaran serangan udara Israel.
Kelompok Houthi yang tidak tinggal diam menembakkan rudal balistik ke kawasan Tel Aviv pada Sabtu pagi. Menurut surat kabar Israel Hareetz, 20 orang terluka ringan akibat pembalasan Houthi. Selain itu, puluhan apartemen di Tel Aviv rusak.
Baca juga:
Presiden Chile menyebut Netanyahu sebagai penjahat perang
Houthi dikenal sebagai milisi yang mendukung kemerdekaan Palestina. Sebagai tindakan solidaritas untuk Gaza, Houthi telah menargetkan kapal kargo Israel atau kapal yang terkait dengan Zionis di Laut Merah dengan serangan rudal dan drone.
Bahkan, Houthi bertekad siap melanjutkan operasinya hingga serangan Israel ke Gaza berakhir.
Sejak awal tahun 2024, koalisi pimpinan AS telah melancarkan serangan udara terhadap sasaran Houthi di beberapa wilayah Yaman. Serangan AS dan sekutu merupakan respons terhadap serangan kelompok tersebut di Laut Merah.
Tanpa gentar, Houthi membalas dengan serangan balik. Seringnya serangan Houthi di Tel Aviv menjadi sumber kebingungan bagi Israel.
Kelompok Houthi juga percaya bahwa intervensi Washington dan London telah membuat mereka marah. Houthi menganggap semua kapal AS dan Inggris sebagai target militer mereka. (semut)
Halaman berikutnya
Bahkan, Houthi bertekad siap melanjutkan operasinya hingga serangan Israel ke Gaza berakhir.