Minggu, 22 Desember 2024 – 23:56 WIB
Jakarta – Di berbagai negara Eropa, Amerika dan Asia, termasuk Timur Tengah, kebutuhan akan tenaga kerja terampil asal Indonesia meningkat secara signifikan. Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Carding mengumumkan total kebutuhan pekerja migran Indonesia akan mencapai 1,35 juta pada tahun 2023.
Baca juga:
PPN naik menjadi 12 persen, pemerintah akan memberikan perlindungan penuh untuk menjaga daya beli pekerja
“Pada tahun 2023 misalnya, permintaan dari Jepang saja akan mencapai 250.000,” kata Menteri Tenaga Kerja Carding pada pengarahan baru-baru ini tentang penempatan dan perlindungan pekerja migran. Gulung lagi, oke?
Namun dari total permintaan yang tinggi tersebut, Indonesia hanya mampu memenuhi kebutuhan tenaga kerja sebanyak 287.000 orang. Menurut Menteri Tenaga Kerja Carding, hal ini disebabkan oleh pelatihan tenaga kerja lokal yang belum sepenuhnya selaras dengan kebutuhan global.
Baca juga:
Tiga Tersangka Ditangkap dalam Pertemuan Maut di Tanah Abang, 2 Masih Buron
“Hal ini terjadi karena kita belum sepenuhnya melatih tenaga kerja,” jelasnya.
Baca juga:
Polisi menangkap tiga orang dalam bentrokan antara pekerja dan warga di Tanah Abang.
Untuk meningkatkan jumlah tenaga kerja terampil yang dapat mengisi pekerjaan di luar negeri, Kementerian Ketenagakerjaan RI terus memperbanyak jumlah Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) yang tersertifikasi dan mampu mengirimkan tenaga kerja terampil ke luar negeri. Salah satu perusahaan yang baru mendapat izin P3MI adalah PT Pemempatan Panggang Asia (Pintar).
Rendra Setiawan, Direktur Pembinaan Akomodasi dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, mengatakan PT Pintar diharapkan dapat melaksanakan akomodasi pekerja migran sesuai dengan peraturan yang berlaku. Langkah ini juga merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk mengoptimalkan potensi angkatan kerja usia kerja di Indonesia.
Sebagai perusahaan berbasis teknologi, PT Pintar fokus pada pengembangan sumber daya manusia dan solusi ketenagakerjaan. Ray Pulungan, Direktur Utama PT Pintar, mengatakan perolehan izin P3MI akan memperkuat peran perusahaan dalam memperluas tenaga kerja Indonesia di pasar global.
“Pencapaian ini memperkuat misi kami untuk menghubungkan Indonesia dengan dunia melalui pelatihan berkualitas tinggi, pengakuan di pasar global dan lapangan kerja yang layak bagi tenaga kerja Indonesia, termasuk pekerja migran,” kata Ray Pulungan.
Ray menegaskan komitmennya untuk menetapkan standar keunggulan dan pelayanan profesional dalam pengelolaan pekerja migran yang terampil dan berintegritas. Dalam hal ini, PT Pintar mengintegrasikan pelatihan, verifikasi kredensial, dan proses ketenagakerjaan dalam satu platform berbasis teknologi.
Ghahtan Attamimi, Direktur P3MI PT Pintar, menambahkan pendekatan berbasis teknologi ini menyederhanakan proses rekrutmen, meningkatkan kualitas pelatihan dan memperluas akses peluang kerja bagi pekerja migran Indonesia.
“Kami siap melayani kebutuhan pekerja migran Indonesia di pasar tenaga kerja internasional, meliputi Amerika, Eropa, dan Asia, termasuk Amerika, Kanada, Jerman, Australia, Jepang, Korea Selatan, dan Timur Tengah,” jelas Gahtan.
Ray Pulungan juga menyoroti pentingnya izin P3MI yang diperoleh perusahaan karena bertepatan dengan perayaan Hari Migran Internasional. Dengan memanfaatkan teknologi, PT Pintar berharap dapat memperlancar proses rekrutmen dan memberikan akses yang lebih besar kepada pekerja Indonesia untuk mendapatkan kesempatan kerja berdasarkan keterampilan dan aspirasi mereka.
Halaman berikutnya
Sebagai perusahaan berbasis teknologi, PT Pintar fokus pada pengembangan sumber daya manusia dan solusi ketenagakerjaan. Ray Pulungan, Direktur Utama PT Pintar, mengatakan diperolehnya izin P3MI akan memperkuat peran perusahaan dalam memperluas tenaga kerja Indonesia di pasar global.