Selasa, 19 November 2024 – 13.18 WIB
Bandung, VIVA – Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali mengatakan rencana pemerintah memindahkan ibu kota Jakarta ke Ibu Kota Negara Republik Indonesia (IKN) Panajam Paser Utara, Kalimantan Timur mempunyai kendala tersendiri di bidang pertahanan laut.
Baca juga:
Setelah Alquran, jenazah warga sipil Palestina dikencingi oleh tentara Israel
Hal itu disampaikan KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali Dickreg LII Sesco saat memberikan pengarahan kepada Perwira Mahasiswa TA TNI dalam Kuliah Umum (Pasis). 2024 tentang “Peran Strategis TNI Angkatan Laut Dalam Menjamin Keamanan Laut di Kawasan IKN: Kontribusi dan Sinergitas” di Sekolah Staf dan Komando TNI (Sesco TNI), Bandung, Jawa Barat, Senin, 18 November 2024.
Muhammad Ali juga mengatakan, tugas perwira TNI Angkatan Laut ke depan tidak akan mudah. Oleh karena itu, ia menegaskan seluruh perwira TNI Angkatan Laut harus mampu membaca dan menganalisis peristiwa-peristiwa dalam situasi yang selalu berubah.
Baca juga:
Tersembunyi selama puluhan tahun, TNI menemukan senjata buatan Amerika yang disita Fretilin
“Tugas ke depan akan semakin kompleks sehingga diperlukan kebijakan dan strategi yang tepat dalam penerapan sistem pertahanan laut di IKN,” kata KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali dalam keterangan resmi dilansir VIVA Militer pada Selasa, 19 November 2024.
Muhammad Ali yang sakit kembali mengatakan bahwa perang akan terus berkembang seiring kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Evolusi peperangan kini telah memasuki generasi keenam, dengan penggunaan jaringan informasi yang saling terhubung, penggunaan kecerdasan buatan (AI), penggunaan serangan cyber, peperangan hybrid, semakin kaburnya batas antara militer dan sipil, serta sebagai sebagai operasi psikologis.
Baca juga:
Dunrem 151/Binaiya menyampaikan pesan penting Jenderal Maruli kepada anak buahnya jelang pilkada
Dengan demikian, lanjut Laksamana TNI Muhammad Ali, sebagai negara kepulauan yang wilayahnya didominasi perairan, ancaman dari segi maritim mempunyai dimensi yang sangat luas, dan ancaman yang berdimensi maritim dikelompokkan menjadi tiga kelompok: Militer, Militer non, dan Hibrida. Ancaman.
“Dari segi geostrategis, IKN sendiri berada pada posisi strategis yaitu antara ALKI I dan ALKI II, namun posisi tersebut termasuk kerentanan terhadap berbagai ancaman. Oleh karena itu, diperlukan strategi pertahanan yang tepat untuk menghilangkan berbagai ancaman yang ada, “ucap Kasal.
Ditegaskan bahwa pertahanan negara harus mampu menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keamanan negara, yaitu melalui penerapan Smart Defence, yaitu kerjasama bentuk pertahanan yang berbasis pada penerapan teknologi modern, diplomasi, dan kearifan lokal. pelaksanaan strategi pertahanan maritim kepulauan semesta yang mencakup seluruh komponen sumber daya nasional dan nasional.
Oleh karena itu, saya meyakini interoperabilitas dan sinergi menjadi kunci untuk membangun kekuatan pertahanan dan keamanan yang kuat baik di darat, laut, dan udara, kata Laksamana TNI Muhammad Ali.
Sebagai informasi, jumlah Siswa (Pasis) Dikreg LII Sesko TNI TA. Pada tahun 2024 ini, akan ada 187 perwira TNI AD, TNI AL, TNI AU, Polri dan mancanegara yang mengikuti kuliah umum ini. Perlu diketahui juga bahwa kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang pertemuan saja, namun juga menjadi wadah komunikasi informasi dan perhatian pimpinan sebagai bekal calon pimpinan TNI-Polri di masa depan.
Halaman berikutnya
“Dari segi geostrategis, IKN sendiri berada pada posisi strategis yaitu antara ALKI I dan ALKI II, namun posisi tersebut termasuk kerentanan terhadap berbagai ancaman. Oleh karena itu, diperlukan strategi pertahanan yang tepat untuk menghilangkan berbagai ancaman yang ada, “ucap Kasal.