Deretan Kasus Pembunuhan pada 2024, dari Wanita Dimutilasi hingga Satu Keluarga Tewas

Jakarta, VIVA – Sejumlah peristiwa pembunuhan terjadi di Tanah Air sepanjang 2024. Kejadian tersebut menyita perhatian masyarakat hingga menjadi pemberitaan di berbagai media massa.

Baca Juga :

Kakak Tewas Usai Ditikam Adik Perempuannya di Mojokerto

Berdasarkan catatan VIVA, kasus-kasus pembunuhan tersebut di antaranya kasus anak membunuh ayah dan nenek di Lebak Bulus, Jakarta Selatan; kasus pembunuhan terhadap seorang remaja pedagang gorengan di Padang Pariaman, Sumatera Barat; kasus mutilasi terhadap seorang wanita di Jakarta Utara; kasus polisi tembak polisi.

Para korban pembunuhan antara lain ada yang masih dalam satu keluarga, remaja, wanita hingga anggota kepolisian. Adapun motif para pelaku melakukan pembunuhan beragam, di antaranya gegara warisan, sakit hati, pemerkosaan.

Baca Juga :

7 Operasi Senyap Israel Sepanjang 2024, Hancurkan Petinggi Hamas dan Sekutu

Ilustrasi/Korban pembunuhan

Photo :

  • VIVA.co.id/Zahrul Darmawan

Berikut ini sejumlah pemberitaan kasus pembunuhan pada tahun ini yang dirangkum VIVA dalam tulisan kaleidoskop 2024:

Baca Juga :

Pria di Deliserdang Dibunuh, Mayat Dibuang ke Sumur di Labura

1. Pembunuhan Satu Keluarga 

Peristiwa perampokan disertai pembunuhan bikin geger warga Dusun Gondanglegi, Desa Pandantoyo, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, pada Kamis, 5 Desember 2024. 

Tiga orang dalam satu keluarga di sana meninggal dunia setelah menjadi korban perampokan disertai pembunuhan. Mereka adalah Kristina (37), suaminya yakni Agus Komarudin (41), dan anak mereka, Cristian Agusta Putra (12). 

Sementara anak kedua korban, SPY (11), mengalami luka parah dan kini menjalani perawatan intensif di RS Bhayangkara Kediri.

Kepolisian Resor Kediri berhasil menangkap pelaku pembunuhan satu keluarga tersebut. Pelakunya ternyata adalah Y (35 tahun).

Pelaku Y ini diketahui adalah adik kandung dari korban Kristina (37). Y kini sudah berstatus sebagai tersangka dan sudah ditahan.

Kepala Polres Kediri, Ajun Komisaris Besar Polisi Bimo Ariyanto mengungkapkan, Y ditangkap di Kabupaten Lamongan tak lebih dari 24 jam setelah jasad tiga korban ditemukan tewas di rumahnya. “Pelaku bernama Yusa adalah adik kandung korban perempuan,” katanya di Markas Polres Kediri, Jumat, 6 Desember 2024.

Dia menjelaskan, tersangka tega menghabisi saudara kandungnya dan anggota keluarganya karena sakit hati. Sebelum kejadian, tersangka menyampaikan untuk meminjam uang, tapi tidak direspons korban. 

Selain itu, tersangka sakit hati karena orangtuanya diusir karena mau menikah lagi. “Ada satu lagi motif tersangka, merasa sakit hati yakni korban diduga mengusir orangtuanya karena mau menikah lagi,” ujar Bimo. 

Hingga kemudian timbul keinginan tersangka untuk menghabisi korban dan anggota keluarganya. Pada Kamis, 5 Desember 2024, sekitar pukul 03.00 WIB, tersangka kemudian mendatangi rumah korban. Ia membekali diri dengan palu yang disimpan di dalam tas.

Setelah bertemu korban, tersangka dan Kristina lalu terlibat cekcok di dapur. Saat itulah tersangka kemudian memukul Kristina dengan palu hingga meregang nyawa.

Suami Kristina, Agus Komarudin, mendekat setelah mendengar suara kegaduhan. Tersangka juga memukul Agus dengan palu hingga tewas. Tak hanya itu, tersangka juga menganiaya anak sulung korban, Cristian, di ruang tengah hingga meninggal dunia.

2. Suami Bunuh Istri Dalam Kondisi Hamil

Sepasang suami istri ditemukan tewas di di kediamannya di Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu, 14 Desember 2024.

Sang istri, Ida Haryati (41) diduga dibunuh oleh suaminya, Sobirin (35). Hal itu diketahui dari hasil penyelidikan dan visum. Berdasarkan hasil visum, Ida diketahui tengah dalam kondisi mengandung.

Ilustrasi Korban pembunuhan

Ilustrasi Korban pembunuhan

“Istri korban meninggal dalam kondisi mengandung dan diperkirakan sudah meninggal sekitar 2-3 hari sebelum ditemukan,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Andri Kurniawan kepada wartawan, Sabtu, 14 Desember 2024.

Andri menjelaskan, Sobirin membunuh Ida dengan cara dibekap menggunakan bantal. Setelah sang istri meninggal, Sobirin kemudian melakukan aksi bunuh diri.

Dugaan pembunuhan ini, kata Andri, diperkuat dengan adanya fakta terkait hubungan keduanya yang diketahui tidak harmonis sejak pertengahan 2024. Ida sempat meminta cerai, namun Sobirin menolak menandatangani surat perceraian tersebut.

3. Jasad Siswi SMP Ditemukan Dalam Karung

Tim gabungan kepolisian mengungkap kasus pembunuhan terhadap siswi SMP berinisial AS (12), yang jasadnya ditemukan di dalam karung plastik, di kebun sawit milik warga di Desa Lubuk Saban, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara. 

Pelaku berinsial HFN alias N (27) diringkus kediamannya di Desa Pem Tatal, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Sergai, Minggu malam, 15 Desember 2024. .

Kapolres Sergai AKBP Jhon Hery Sitepu mengungkapkan kronologi kejadian. Dia mengatakan, pelaku sudah mengintai korban saat melintas korban pulang ke rumah, Kamis 12 Desember 2024. HFN memukul dengan bambu berukuran 3 meter di bagian kepala.

Jhon mengungkapkan, pelaku merampas sepeda motor Shogun milik korban. Namun, tidak disampai di situ saja, korban dibawa HFN ke kebun sawit atau TKP penemuan mayat. Lalu, AS diperkosa pelaku. “Adapun motif tersangka, untuk menguasai harta korban berupa 1 unit sepeda motor,” ujarnya. 

Petugas kepolisian melakukan pengembangan terhadap barang bukti, seperti sepeda motor milik korban. Pada saat melakukan pengembangan tersangka melakukan perlawanan dan mencoba melarikan diri.

“Kemudian, petugas melakukan tembakan peringatan. Namun tidak dihiraukan oleh tersangka, petugas melakukan tindakan tegas terukur dengan menembak kedua betis kaki tersangka. Tersangka di bawa ke RS Bhayangkara Tebing Tinggi untuk dilakukan pengobatan,” ucap Jhon dalam konferensi pers, di Mako Polres Sergai, dikutip Selasa 17 Desember 2024.

4. Kasus Anak Bunuh Ayah dan Nenek

Insiden berdarah terjadi di sebuah rumah di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Sabtu, 30 November 2024 dinihari. Seorang anak laki-laki berinisial MAS menusuk ayahnya berinisial APW (40) dan neneknya RM (69) hingga tewas.

Anak berusia 14 tahun tersebut juga menusuk ibunya berinisial AP (40) hingga mengalami luka berat.

Sebelum kejadian, MAS sempat pamitan untuk tidur kepada ayah dan ibunya, sekira pukul 23.00 WIB.

“Pelaku pamit terlebih dahulu mau tidur. Jadi jam 11 (malam) dia masuk kamar ibu bapaknya. Dia tidur di atas. Dia masuk dulu, ‘mama aku tidur’. Berarti tidak jauh dari dia melakukan (pembunuhan). Jika itu maka ibunya sampai detik ini tidak percaya kalau anaknya yang melakukan,” ujar Kasie Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi, di Polsek Tebet, Jumat, 13 Desember 2024.

Nurma menjelaskan, MAS sempat bermain petak umpet dengan ayah dan ibunya sebelum peristiwa. Maka itu, ibu MAS masih tak menyangka sikap anaknya.

Mantan Wakapolsek Pasar Minggu itu menuturkan, AP selaku ibu MAS pun sangat memaafkan atas tindakan anaknya kepada suami dan neneknya. “Kalau kita mintain keterangan kemarin, ibunya sangat memaafkan, bagaimana pun ceritanya dia tetap anak saya. Itu yang dikatakan oleh ibunya,” ujarnya.

MAS dikenal orang-orang di lingkungan sekolah merupakan siswa yang cerdas. Dia pun dikenal berperilaku baik terhadap guru maupun teman-temannya.

“(Pelaku dijelaskan) Anaknya baik, ramah, kemudian cenderung memang pintar, dan itu yang kami dapat dari keterangan sekolah, karena memang keseharian dari anak berinteraksi dengan guru itu baik,” ujar Nurma Dewi.

Nurma mengaku masih belum bisa mengungkapkan soal motif MAS menghabisi nyawa ayah dan nenek. “Motifnya masih kita dalami. Ya sampai saat ini motif belum dapat kita jelaskan namun kejadian sudah terjadi,” ujarnya.

5. Polisi Tembak Polisi

Insiden polisi tembak polisi terjadi di Mapolres Solok Selatan, Sumatera Barat, pada Jumat, 22 November 2024 dini hari. Korban adalah Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ulil Ryanto Anshari yang ditembak oleh Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar.

Peristiwa bermula ketika Satreskrim Polres Solok Selatan menangkap pelaku tambang ilegal. Saat pemeriksaan berlangsung di ruang Reskrim Polres Solok Selatan, aparat mendengar suara tembakan dari luar.

Saat petugas mendatangi lokasi parkiran, mereka menemukan Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Ulil Ryanto Anshari terkapar terkena tembakan. Di tempat kejadian juga terlihat mobil dinas Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar bergerak meninggalkan lokasi.

Tak hanya menembak Ulil. Dadang Iskandar juga menembak rumah Kapolres Solok Selatan AKBP Arief Mukti. Pada saat kejadian, Arief Mukti bersama keluarga sedang ada di rumah. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu.

Dirreskrimum Polda Sumbar Kombes Andry Kurniawan mengatakan, pihaknya mendapati 7 selongsong peluru di sekitar rumah Kapolres berdasarkan hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Kapolda Sumatera Barat Irjen Suharyono menduga peristiwa itu ada kaitan tentang beking tambang ilegal. Ia menyebutkan, Polres Solok Selatan sedang menangani tentang kasus tambang ilegal galian C.

“Sebelum peristiwa terjadi, salah satu anggota Polres sedang melakukan pendekatan hukum terhadap pekerjaan tambang diduga ilegal jenisnya galian C di Solok Selatan. Saat pelaksanaan tanpa diduga seorang perwira yang juga sebagai tersangka, oknum anggota kami pada posisi kontra pada penegakan hukum,” ujar Suharyono.

Saat ini, Dadang Iskandar telah ditahan dan resmi dipecat atau pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) dari Polri.

6. Mahasiswi Dibunuh dan Dibakar Pacar

Seorang mahasiswi berinisial EJ meninggal dunia setelah dibunuh dan dibakar pacarnya, MMA (21). Jasad wanita 20 tahun itu ditemukan di Desa Banjar, Kecamatan Galis, Bangkalan.

Kepala Polres Bangkalan, AKBP Febri Isman Jaya menjelaskan, peristiwa pembunuhan sadis itu bermula saat korban dan tersangka bertemu di sebuah indekos pada Sabtu, 30 November 2024. 

Di sana, korban meminta pertanggungjawaban karena dihamili tersangka. Pada Minggu, 1 Desember 2024, korban mengajak tersangka untuk bertemu. 

“Karena tersangka sedang ada PPL, maka diundur, kurang lebih jam 8 [pagi] baru bisa ketemu. Setelah ketemu, tersangka mengajak korban ke Lantek untuk melakukan cek kandungan,” kata AKBP Febri di Markas Polres Bangkalan, Senin, 2 Desember 2024.

Sebelum berangkat, tersangka sempat mengajak korban untuk berhubungan badan. Menunggangi sepeda motor, keduanya lalu berangkat ke Desa Lantek. Di tengah perjalanan, korban dan tersangka cekcok terkait kondisi korban yang hamil.

Dalam perjalanan, tersangka memberhentikan motornya di Galis. Tersangka emosi lalu membacok korban. Bacokan pertama mengenai leher korban dan sabetan kedua mengenai kepala korban. 

“Setelah terjatuh, tersangka menggorok leher korban. Untuk menghilangkan jejak, tersangka menarik tubuh korban ke sebuah rumah yang kosong, somil,” ujar Febri.

Tersangka kemudian pergi membeli bahan bakar dan setelah itu menyiramkan ke tubuh korban lalu membakarnya. “Setelah [tubuh korban] terbakar, tersangka malah balik ke rumahnya. Dan kemudian kami dari Polres Bangkalan melakukan penangkapan tersangka di rumah orang tuanya,” kata Febri.

7. Pria Bunuh Adik dan Keponakan 

Peristiwa berdarah terjadi di sebuah rumah di Jalan Pusat Indah Timur I, Kecamatan Sukomanunggal, Kota Surabaya, Jawa Timur, pada Kamis, 14 November 2024, malam. AAS (68) membunuh adik kandungnya sendiri, SH (62), dan anak SH alias keponakan AAS, CKC (34).

Ketua RW 03, Susanto, menjelaskan pembunuhan itu terjadi sekitar pukul 18.30 WIB. Saat ditemukan tanpa nyawa, SH tewas dengan luka sayat di leher. Sementara CKC mengalami luka tusukan di beberapa bagian tubuhnya.

Pembunuhan itu, lanjut Susanto, diduga kuat dipicu masalah harta warisan. Pada Oktober lalu, antara pelaku dengan korban terlibat cekcok karena masalah warisan. Kedua belah pihak dimediasi oleh perangkat RW setempat.
“Tidak akur karena warisan,” ujar Susanto. 

Kepala Kepolisian Sektor Sukomanunggal, Kompol Zainur Rofik mengatakan, peristiwa berdarah itu bermula dari rapat keluarga besar terkait sengketa rumah warisan.

Rumah dimaksud adalah milik kakak AAS, yakni MW. Namun, belakangan rumah itu tidak ditempati dan dipakai keluarga besar untuk berjualan mangga. Karena jadi sengketa antarsaudara keluarga besar itu, rapat mediasi pun digelar pada Kamis, 14 November 2024.

Mediasi dilakukan karena tersangka menagih uang kompensasi dari rumah warisan tersebut.  Korban baru datang ketika hari sudah petang.  saat korban datang itu, tersangka masuk ke dalam kamar, mengambil pisau dan langsung menyerang SH hingga lehernya nyaris putus. 

Melihat ibunya diserang dan bercucuran darah, CKC berusaha melerai. Tapi CKC justru ikut jadi sasaran amukan tersangka. CKC ditusuk tersangka berkali-kali.

8. Penemuan Jasad Wanita Tanpa Kepala  

Warga di sekitar dermaga kapal belakang sebuah pom bensin di Jalan Tuna, Muara Baru, Jakarta Utara, digemparkan dengan penemuan mayat wanita tanpa kepala yang dibungkus dalam karung besar, Selasa, 29 Oktober 2024.  

Rhmah duka korban mutilasi yang ditemukan tanpa kepala di Muara Baru, Jakarta

Rhmah duka korban mutilasi yang ditemukan tanpa kepala di Muara Baru, Jakarta

Photo :

  • VIVA.co.id/Sherly (Tangerang)

Mayat tersebut dibalut dalam lima lapisan pembungkus, mulai dari karung kecil, selimut, busa kasur, kardus kulkas, hingga karung besar sebagai lapisan luar.

Ilustrasi-Korban pembunuhan

Ilustrasi-Korban pembunuhan

Polisi yang mendapat laporan penemuan jasad itu segera menindaklanjutinya. Polisi melakukan penyelidikan. Kepala korban ditemukan sekitar 600 meter dari penemuan badan korban.

Identitas jasad tersebut kemudian terkuak. Korban berinisial SH (40) merupakan warga Tangerang.

Setelah melakukan penyelidikan, polisi menangkap pelaku pembunuhan disertai mutilasi tersebut, Fauzan Fahmi (43), pada 29 Oktober 2024.

Kasus ini menarik perhatian publik karena cara pelaku menyembunyikan tubuh korban. Fauzan membungkus tubuh SH dalam kemasan yang dibuat sedemikian rupa agar menyerupai paket ikan. Upaya itu agar tetangganya tidak mencurigai bungkusan itu.

Menurut Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Rovan Richard Mahenu, Fauzan membungkus mayat korban menggunakan karung yang diikat dengan rapi dan dilapisi kardus, menyerupai bungkus paket ikan.

“Mayat korban dibungkus oleh pelaku dengan menggunakan karung dan diikat dengan rapi, dibungkus dengan kardus, sehingga menyerupai daripada bungkus ikan,” ujar Rovan, Sabtu, 2 November 2024. 

Berdasarkan hasil penyelidikan, motif pembunuhan ini diduga kuat dipicu oleh rasa sakit hati. Fauzan merasa terhina dan tersinggung oleh ucapan korban, SH, yang merupakan mantan istri sirinya.

SH disebutkan telah menghina keluarganya. SH, dalam sebuah pertengkaran verbal, disebut menghina istri dan ibu Fauzan dengan kata-kata kasar. 

Fauzan yang marah mendadak bereaksi dengan cara yang tragis dan mengerikan. “Langsung secara spontan, pelaku langsung mencekik korban dari belakang sampai dengan korban tidak sadarkan diri,” ujar Rovan.

Setelah SH tidak sadarkan diri, Fauzan melanjutkan tindakanya dengan menyeret tubuh korban ke gang kecil di samping rumahnya. Di tempat itu, dia memotong leher korban hingga terpisah dari badannya.  

9. Kasus Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan 

Jasad seorang gadis belia, Nia Kurnia Sari, ditemukan dikubur tanpa busana di area perkebunan Korong Pasar Surau, Nagari Guguak, Kayu Tanam, Minggu, 8 September 2024.

Sebelumnya, Nia dilaporkan hilang oleh pihak keluarga sejak Jumat, 6 September 2024. Sehari-hari, perempuan 18 tahun tersebut diketahui sebagai pedagang gorengan. Kematian Nia yang ditemukan dalam kondisi mengenaskan tersebut diduga karena pembunuhan. 

Jajaran Kepolisian Resor Padang Pariaman, Sumatera Barat berupaya mengungkap kasus pembunuhan tersebut. Akhirnya pelaku pembunuhan Indra Septiarman alias In Dragon berhasil ditangkap, Kamis, 19 September 2024, sekitar pukul 15.00 WIB.

Pelaku tak berkutik saat ditangkap aparat Kepolisian dari tempat persembunyiannya di atas loteng sebuah rumah kosong di Korong Padang Kabau, Nagari Kayu Tanam, Padang Pariaman.

Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir mengatakan, selain membunuh, tersangka juga sempat memperkosa korban. “Pengakuan tersangka, benar melakukan pembunuhan dan pemerkosaan,” ujar Faisol, 19 September 2024.

Faisol mengatakan, motif pelaku In Dragon tega membunuh korban Nia adalah pemerkosaan. “Motif pembunuhan ini adalah pemerkosaan. Motif ini terungkap usai ditemukan barang bukti cangkul yang digunakan tersangka untuk menguburkan korban,” ujarnya.

Polisi dalam pengungkapan kasus ini pun menambah jumlah tersangka. Dia adalah paman dari pelaku Indra, inisial MJ. Dia menjadi tersangka karena melakukan perintangan atau menghalangi penyidikan.

10. Pembunuhan Ibu dan Anak

Seorang wanita, Wasila (40) dan anak perempuannya Farah (16) tewas dibunuh di rumah mereka, di Jalan Macan Lindungan, Kelurahan Bukit Baru, Kecamatan Ilir Barat (IB) I Palembang, Sumatera Selatan pada Senin, 15 April 2024.

Polisi berhasil menangkap pelaku pembunuhan itu, Suganda alias Nanda (31), warga Jalan Letnan Simanjuntak, Kecamatan Kemuning Palembang, pada 16 April 2024. Tersangka diketahui merupakan karyawan suami korban, Anung Kurniawan (41).

Terungkap, motif pelaku membunuh ibu dan anak ini dilatari masalah dendam gara-gara gaji. Sebab, gaji yang diberikan suami korban Anung dianggap tidak sesuai dengan perjanjian awal. 

“Motif di balik pembunuhan yang dilakukan tersangka masalah gaji yang tidak sesuai dalam perjanjian,” kata Kapolrestabes Palembang, Kombes Harryo Sugihhartono didampingi Kasat Reskrim AKBP Haris Dinzah pada Rabu, 17 April 2024.

Menurut dia, perjanjian awal dalam borongan memotong pohon itu pelaku dijanjikan dengan gaji Rp3,5 juta satu bulan.

Pelaku sebelumnya merencanakan pembunuhan terhadap suami korban dengan membawa senjata tajam (sajam) dari kosannya. Namun pada saat pelaku mendatangi rumah korban, suami korban sedang tidak ada di rumah.

Pelaku sempat cekcok mulut dengan korban Wasila. Tersangka kesal lalu melakukan pembunuhan terhadap korban dan anaknya.

Halaman Selanjutnya

2. Suami Bunuh Istri Dalam Kondisi Hamil

Rayakan Natal, Salmafina Sunan Ungkap Perjalanan 5 Tahunnya Bersama Kristus: Tidak Mudah!



Sumber