Ketertarikan fashion terhadap generasi muda terus berkembang, namun pengawasan kritis tetap ada: suara generasi muda sering kali diabaikan dalam diskusi penting dan proses pengambilan keputusan. Seminar tren dan konferensi ritel berulang kali menekankan perlunya menarik Generasi Z – mereka yang lahir antara tahun 1997 dan 2012 – dan Generasi Alfa, yang berada di ambang masa remaja. Namun, perspektif anak-anak muda ini sering kali terabaikan. Alih-alih menyampaikan keinginan dan kekhawatiran mereka dengan tulus, orang dewasa malah buru-buru menggeneralisasikan minat mereka, meremehkan hubungan nyata mereka dengan jejaring sosial, dan membungkusnya dalam stereotip sederhana. “Sea Witch” akan mendefinisikan kembali tren fesyen tahun 2025.
Analisis konferensi global
Antisipasi semakin meningkat untuk konferensi Fashion Zukunft mendatang, yang diselenggarakan oleh asosiasi mode Jerman Fashion Council Germany (FCG) dan The King’s Foundation dari Skotlandia. Acara ini dirancang untuk mendefinisikan kembali pertemuan mode tradisional yang mengandalkan gosip dengan memberikan platform nyata kepada remaja untuk mengekspresikan diri. 150 siswa berusia 14 hingga 17 tahun dari Inggris dan Jerman akan ambil bagian, banyak di antaranya melalui proyek inovasi FCG ‘Zukunft Generation’ – sebuah pertemuan yang akan mengeksplorasi komitmen generasi muda terhadap praktik etis dalam mode, kemewahan, dan gaya hidup menekankan. Dampak dari suara-suara muda ini terhadap masa depan industri ini bisa sangat besar, menandakan adanya perubahan penting menuju praktik yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. Resolusi mode Tahun Baru 2025: “Lebih sedikit lebih baik.”
Keraguan mengenai kemampuan remaja untuk memberikan kontribusi yang berarti di kalangan profesional industri berpengalaman akan segera hilang. Para siswa ini bukan sekedar pengamat pasif; mereka bersedia menantang norma dan mengajukan pertanyaan yang berani dan mendalam yang penting. Semangat ini mengirimkan pesan yang kuat: generasi ini siap menjaga akuntabilitas industri fesyen dan menuntut perubahan yang diperlukan untuk masa depan yang lebih baik. Pertanyaan besarnya adalah apakah industri ini mempunyai solusi untuk memenuhi harapan mereka yang tinggi.
Tema terbaru konferensi Future of Fashion – Mendorong Batasan – membahas keberlanjutan dengan sangat serius. Di Skotlandia, mahasiswa berpartisipasi dalam tiga diskusi panel yang mendalami industri ini sambil mendapatkan pengalaman langsung dengan metode produksi, bahan, dan pemasok lokal berdasarkan kerajinan, teknologi, keragaman, dan mode sirkular. Mengharapkan perubahan – seperti apa tren mode tahun 2025 bagi kita.
Para siswa ini tidak hanya di sini untuk menyerap informasi; mereka datang dengan persiapan untuk menantang status quo. Keterlibatan mereka terlihat sejak awal saat presentasi SeaDyes, pewarna inovatif berbahan dasar rumput laut. Penelitian mendalam mereka mengungkap generasi yang menuntut lebih banyak dari industri yang sedang bergulat dengan tantangan-tantangan kritis. Momen ini membuat kita semua berpikir: Seberapa sering kita menganggap label “berkelanjutan” begitu saja tanpa mempertanyakan keasliannya, seperti siswa pemberani ini? Saatnya menghadapi pertanyaan-pertanyaan tidak nyaman yang dapat membawa pada terobosan nyata dalam dunia fashion dan seterusnya.
(Cerita di atas pertama kali terbit pada 24 Des 2024, 17:19 IST Terakhir. Untuk berita dan pembaruan lebih lanjut tentang politik, dunia, olahraga, hiburan, dan gaya hidup, kunjungi situs web kami terkini.com).