Nelayan Aceh dilarang melaut pada peringatan 20 tahun tsunami

Selasa, 24 Desember 2024 – 23:11 WIB

Banda Aceh, VIVA – Nelayan Aceh dilarang melaut saat peringatan 20 tahun Tsunami Aceh pada 26 Desember 2024. Larangan ini dikeluarkan oleh lembaga adat dan panglima Aceh Laos.

Baca juga:

Makanan bergizi gratis terbukti efektif mencegah stunting ala Prabovo

Azwir Nazar, Sekretaris Jenderal Panglima Laot Aceh, mengatakan berdasarkan hukum adat Laos Aceh, sanksi akan diterapkan jika nelayan tetap melaut pada 26 Desember.

“Ada kesepakatan mengenai no-go day, dan batas waktunya adalah 26 Desember yang disepakati sebagai no-go day bagi nelayan se-Aceh,” kata Azwir kepada wartawan, Selasa, 24 Desember 2024.

Baca juga:

Tragedi kapal nelayan Pantai Selatan, satu tewas dan satu hilang

Foto nelayan indonesia

Pihaknya juga memerintahkan tingkat panglima kabupaten/kota untuk memberlakukan larangan bepergian bagi nelayan pada 26 Desember 2024, bertepatan dengan peringatan gempa dan tsunami Aceh.

Baca juga:

USGS membatalkan peringatan tsunami setelah gempa berkekuatan 7,0 di California

Alasan pelarangan tersebut adalah karena seluruh nelayan memanfaatkan peringatan 20 tahun tsunami untuk berdoa bersama menghadapi bencana mengerikan tersebut.

“Kita akan memperbanyak doa, ziarah, dan silaturahmi dengan masyarakat. Saya berharap para korban tsunami mendapatkan yang terbaik bersama-Nya dan kita bisa mengambil hikmah dan hikmahnya,” ujarnya.

Peristiwa tsunami menggugah hati nurani dunia untuk menunjukkan solidaritas dan kasih sayang, sehingga mata dunia terbuka untuk membantu Aceh, dan perdamaian pun tercipta hingga saat ini.

“Kita patut bersyukur dan semangat kebaikan dari tsunami ini harus menjadi nilai positif bagi anak cucu kita ke depannya,” ujarnya.

Nelayan bergotong royong memasang jaring ikannya setelah melaut. (Foto ilustrasi).

Nelayan bergotong royong memasang jaring ikannya setelah melaut. (Foto ilustrasi).

Dalam rangka peringatan 20 tahun terjadinya tsunami, pihaknya juga mendoakan seluruh korban meninggal dalam bencana tersebut.

Selain itu, kata dia, sebagian besar korban adalah keluarga nelayan dan masyarakat pesisir di Aceh.

Halaman selanjutnya

Peristiwa tsunami menggugah hati nurani dunia untuk menunjukkan solidaritas dan kasih sayang, sehingga mata dunia terbuka untuk membantu Aceh, dan perdamaian pun tercipta hingga saat ini.

Masa depan Vlahovic di Juventus belum diketahui, rupanya inilah alasannya



Sumber