Rabu, 25 Desember 2024 – 14:15 WIB
Jakarta – Kehidupan pribadi Sofia Latjuba kembali menjadi sorotan publik. Sofia Latjuba baru-baru ini mengungkap bagaimana dirinya memilih agama. Ibu Eva Celia bercerita, saat ia berusia 9 tahun, orang tuanya memintanya untuk memilih agamanya.
Baca juga:
Sosok putra seorang bos toko roti yang tega mengejar pegawai wanita ini kerap menuliskan nasehat seputar agama.
Sofia Latjuba diketahui tumbuh dalam keluarga yang konflik agama. Diketahui bahwa ayahnya beragama Islam, dan ibunya yang berkebangsaan Jerman beragama Katolik.
“Saat aku berumur 9 tahun, keduanya (ayah dan ibu) bertanya kepadaku, ‘Agama apa yang ingin kamu pilih?’ mereka bertanya. Waktu di Jerman. “Ayah saya Muslim, ibu saya Katolik,” ujarnya mengutip video YouTube.
Baca juga:
Gus Miftah menolak Rp 75 juta karena dianggap terlalu murah
Sofia Latjuba yang saat itu masih kecil sempat bingung dengan keinginan orang tuanya. Namun, kedua orang tuanya memintanya demi anak-anaknya. Saat itu, Sophia sendiri memilih menjadi Katolik. Ia teringat neneknya yang selalu mengajaknya ke gereja selama ia tinggal di Jerman.
“Maksudnya, waktu umurmu masih 9 tahun, kamu disuruh memilih agama (kata mereka) “Ya, menurutku sudah waktunya untuk mengikuti ayahmu yang beragama Islam atau dibaptis. Lingkungannya di Jerman dan karena keluarga ibu saya beragama Katolik dan nenek saya selalu mengajak saya ke gereja, maka saya berkata, “Ayah, tidak masalah jika saya memilih untuk dibaptis, bukan?” katanya “tentu saja aku tidak ada masalah, aku baik-baik saja”.
Baca juga:
Para penasihat agama diingatkan untuk menjadi garda depan dalam menjaga persatuan bangsa dan agama
Sebagai informasi, pada tahun 2014, Sofia Latjuba yang dekat dengan Ariel NOAH memutuskan pindah agama. Namun setelah sempat bungkam, Sofia Latjuba dikabarkan kembali ke keyakinan aslinya, Katolik. Hal tersebut terlihat dari unggahannya pada awal tahun 2022 yang mengunggah patung salib Yesus di platform Instagram miliknya. Dalam unggahan tersebut, ia mengucap syukur dan mendoakan tahun 2021.
“Saya selalu bersyukur atas nikmat yang telah diberikan kepada saya untuk bertahan hidup dan tantangan yang membuat saya lebih kuat, terima kasih telah melindungi keluarga kami, terima kasih atas cinta yang telah Anda tunjukkan kepada saya, terima kasih telah menjadi cahaya terang bagi saya, terima kasih 2021,” tulisnya 2022 di akun Instagram miliknya.
Menurut lulusan Suriah tersebut, kelompok yang menggulingkan Assad memiliki ambisi politik berkedok agama.
Lulusan asal Suriah, Najih Arromadloni alias Gus Najih, menilai apa yang terjadi di Suriah bukan akibat konflik agama, melainkan dampak konflik politik yang sudah berlangsung lama.
VIVA.co.id
19 Desember 2024