Program pemantauan “Genting”.

Rabu, 25 Desember 2024 – 23:52 WIB

Jakarta – Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Wakil Kepala Badan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka mengimbau masyarakat mewaspadai perjudian online berkedok game online.

Baca juga:

Area ini bertujuan untuk menjadi platform pilihan

Menurutnya, perubahan lingkungan strategis yang terjadi saat ini memerlukan adaptasi dan inovasi, termasuk pengelolaan keuangan keluarga.

Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2024 menunjukkan bahwa indeks literasi keuangan Indonesia masih perlu ditingkatkan.

Baca juga:

Seorang ayah tiri di Padang Pariaman yang tega menganiaya anaknya yang masih kecil ternyata adalah residivis.

“Indeks Literasi Keuangan sebesar 65,4 persen dan Indeks Inklusi Keuangan sebesar 75,02 persen. Keduanya menunjukkan adanya kesenjangan yang perlu kita jembatani untuk menciptakan keluarga cerdas finansial. Tidak hanya ibu, tapi juga anak-anak” sudah mulai mengajarkan. “, katanya.

Baca juga:

Lebih buruk dari itu! OJK memusnahkan 8.000 akun perjudian online dan ribuan pinjol ilegal

Tak hanya judi online, Natal 2024 dan 2025 (Nataru) Isyana Bagoes Oka Provinsi Papua tepatnya Argapura Laut Distrik Jayapura Selatan Kota Jayapura, Orang Tua Anak tentang stunting atau pencegahan risiko mengikuti program gerakan ibu-ibu.

Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI), pada tahun 2023 angka keterbelakangan di Provinsi Papua mencapai 28,6 persen.

Di Jayapura, terdapat 12.357 keluarga yang terancam terlantar, dengan total 861 bayi, lima di antaranya berada di kompleks Argapura Laut.

“Kami ingin mengetahui langsung kondisi di lapangan agar program Genting dapat berjalan lancar dan merata bagi seluruh masyarakat Indonesia,” ujarnya.

Isyana Bagoes Oka juga berpesan kepada seluruh masyarakat khususnya di Argapura Laut untuk datang rutin ke Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) untuk deteksi dini dan pengobatan lanjutan guna mencegah keseleo.

“Kami berharap kedepannya para ibu-ibu lebih sering mengunjungi Posyandu, sehingga mempunyai kesempatan untuk memantau tumbuh kembang anaknya. Kami ingin menekankan bahwa keberhasilan pencegahan stunting bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, melainkan tanggung jawab bersama. satu,” ujarnya. jelasnya.

Halaman selanjutnya

Di Jayapura, terdapat 12.357 keluarga yang terancam terlantar, dengan total 861 bayi, lima di antaranya berada di kompleks Argapura Laut.

Halaman selanjutnya



Sumber