Jumat, 27 Desember 2024 – 08:30 WIB
Sebenarnya VIVA – Pejabat tinggi Azerbaijan telah memastikan bahwa jatuhnya pesawat Azerbaijan Airlines di dekat kota Aktau, Kazakhstan, disebabkan oleh sistem rudal Rusia. Hal itu ditegaskan pada Kamis, 26 Desember 2024.
Baca juga:
Kisah penumpang “Azerbaijan Airlines” yang lolos dari maut: Terjadi ledakan saat hendak mendarat
Konfirmasi tersebut muncul setelah sumber pemerintah melaporkan hasil awal penyelidikan atas insiden tersebut. Mereka menemukan bahwa pesawat penumpang diserang oleh sistem rudal Pantsir saat mendekati kota Grozny.
Menurut laporan tersebut, sistem komunikasi pesawat lumpuh total akibat penggunaan sistem peperangan elektronik Rusia, yang menyebabkan pesawat menghilang dari radar saat berada di wilayah udara Rusia.
Baca juga:
Pesawat Azerbaijan Airlines jatuh di Kazakhstan, 38 orang tewas
Ditambahkan pula, pesawat tersebut kembali muncul di radar hanya saat berada di sekitar Laut Kaspia.
Baca juga:
Adakah Lubang Besar di Ekor Pesawat Azerbaijan Airlines yang Jatuh di Kazakhstan, Apakah Ditembak Jatuh?
Pada Rabu, 25 Desember 2024, sebuah penerbangan AZAL dari Baku, Azerbaijan, menuju Grozny, Chechnya, Rusia, dengan 67 orang di dalamnya, jatuh sekitar 3 kilometer (1,8 mil) dari Aktau. , Kazakhstan terletak di pesisir Laut Kaspia.
Menurut pihak berwenang Kazakh, 38 orang tewas dalam kecelakaan Embraer 190, dan 29 lainnya selamat.
sedang diluncurkan dari BeritaPada hari Jumat, 27 Desember 2024, pihak Azerbaijan dan Kazakhstan memulai penyelidikan atas insiden tersebut.
Azerbaijan Airlines dan Badan Transportasi Udara Federal Rusia melaporkan bahwa temuan awal menunjukkan bahwa kecelakaan itu disebabkan oleh tabrakan dengan seekor burung.
Namun rekaman dari lokasi jatuhnya pesawat menunjukkan lubang besar di bagian ekor pesawat, sehingga memicu spekulasi bahwa pesawat tersebut mungkin jatuh karena serangan.
Pada Kamis pagi, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menolak mengomentari laporan media bahwa kecelakaan pesawat itu akibat serangan, dan mendesak semua orang untuk menunggu sampai penyelidikan selesai.
Halaman berikutnya
Melansir ANews, pada Jumat 27 Desember 2024, Azerbaijan dan Kazakhstan melancarkan penyelidikan atas kejadian tersebut.