Sabtu, 28 Desember 2024 – 08:41 WIB
Tegal, VIVA – Sebanyak 24 kapal nelayan terbakar di Pelabuhan Pelindo Tegal. Upaya pemadaman kebakaran sedang dilakukan di salah satu kapal yang masih mengeluarkan asap pada Jumat malam lalu.
Baca juga:
Virus! Polisi Singapura diduga mengintimidasi nelayan Indonesia hingga membuangnya ke laut
Proses pemadaman dan pendinginan dilakukan petugas gabungan Kabupaten Tegal, Brebes, Tegal, Pemalang, dan Pekalongan. Termasuk kendaraan Water Canon Polres Tegal Kota, Polres Brebes serta Lanal Tegal dan BPBD setempat.
Kapolres Tegal Kota AKBP Rully Thomas mengatakan, kebakaran yang terjadi menyebabkan 24 perahu nelayan terbakar. Apakah terbakar hingga 100 persen ataukah kapalnya terbakar hingga 20 persen.
Baca juga:
Israel menyerang bandara dan pelabuhan Yaman
“Secara umum api dapat dipadamkan, meski masih ada satu kapal yang mengeluarkan asap hitam. Posisinya di tengah,” kata Rulli kepada awak media, seperti dikutip Sabtu, 28 Desember 2024.
Baca juga:
Ketinggian gelombang di Laut Banten diperkirakan mencapai 2,5 meter, nelayan diminta waspada
Dia mengatakan, salah satu kapal yang masih terbakar diduga karena mengandung bahan bakar solar. Namun kapal lainnya berhasil dilumpuhkan sejak Jumat pagi oleh tim gabungan unsur pemerintah daerah dan angkatan laut. Secara khusus, petugas gabungan mengatakan Kapolri berhasil melokalisasi kapal lainnya agar tidak terbakar.
“Kami juga telah sepakat dengan tim Labfor Polda Jateng untuk melakukan penyelidikan guna mengetahui penyebab pasti kebakaran tersebut,” kata Rulli.
Sementara itu, Danlanal Tegal, Letkol Laut (P) Rizki Purnama Putra meminta seluruh pemilik kapal mengerahkan anak buah kapal (CMS) agar bisa memantau segala kejadian selama kapal berlabuh.
Lanal Tegal juga akan berupaya membuka pintu masuk dan keluar pelabuhan agar kapal-kapal yang masih berlabuh dapat meninggalkan pelabuhan Pelindo untuk sementara.
“Ada kapal yang sengaja terdampar di darat untuk membuka jalur keluar masuk. Kapal ini akan kita tarik ke darat agar kapal lain bisa keluar karena pelabuhan ini sudah over capacity,” kata Rizki Purnama.
Terpisah, Ketua Persatuan Nelayan Kota Tegal (PNKT) Tegal Susanto mengatakan kerugian akibat terbakarnya kapal diperkirakan mencapai Rp60 miliar.
“Sekarang ini bukan hanya pemilik kapal saja meniup karena kebakaran itu. Namun, para awak kapal yang kapalnya terbakar kini terancam kehilangan pekerjaan dan tidak bisa melaut untuk beberapa waktu, tutupnya.
Laporan Tri Handoko
Halaman selanjutnya
Lanal Tegal juga akan berupaya membuka pintu masuk dan keluar pelabuhan agar kapal-kapal yang masih berlabuh dapat meninggalkan pelabuhan Pelindo untuk sementara.