Profil Ferri Suvadi, tukang jagal dermawan yang membangun jalan pedesaan dengan dana pribadi Rp 10 miliar

Minggu, 29 Desember 2024 – 10:20 WIB

Kasihan VIVA – Ferri yang akrab disapa Suwadi atau Sam Ferri belakangan ini menjadi perbincangan hangat usai usahanya membangun jalan di kampung halamannya di Malang, Desa Bale Asri, Jawa Timur, viral di media sosial

Baca juga:

Dibuka! Sumber kekayaan pembuat daging viral yang menghabiskan Rp 10 miliar untuk memperbaiki jalan pedesaan

Pria kelahiran 19 September 1972 ini menggunakan dana pribadinya hingga Rp 10 miliar untuk memperbaiki jalan pedesaan yang rusak parah.

Tak hanya pengusaha sukses di bidang peternakan daging, ia juga dikenal sebagai sosok dermawan yang peduli terhadap pembangunan desanya.

Baca juga:

Apakah para pemimpin desa akan panik akibat kejadian pemeliharaan jalan dan penyalahgunaan anggaran dana desa secara bersamaan?

Kapal feri Segelan berasal dari Dusun Sidomulyo, Desa Beil Asri, Malang. Sejak lulus SMA, ia bekerja sebagai tukang daging.

Pada tahun 1992, ia memutuskan pindah ke Batam di Kepulauan Riau untuk mengembangkan usahanya. Awalnya dia berjualan bakso di bahunya. Berkat cita rasa daging sapinya yang nikmat, lambat laun usahanya berkembang pesat.

Baca juga:

Kelangkaan bahan bakar di Labuan Bajo mungkin menjadi alasannya

Ferry saat ini memiliki delapan gerai usaha daging di Batam yang dikenal dengan nama Bakso Gunung Sam Ferry.

Cabangnya berlokasi di berbagai tempat seperti Jodoh, Batam Center, Batu Aji, Sagulung, Botania, Piayu, Tiban dan baru-baru ini di Ruko Grand Junction seberang RS Elizabeth Kota Batam.

Dari mengikuti akun Instagram resminya @ferrysuwadi, Ferry senang bepergian ke berbagai negara bersama keluarganya. Ia juga gemar mengoleksi mobil mewah, salah satunya Porsche berwarna biru muda.

Dibalik gayanya yang chic, Ferry juga dikenal sebagai sosok yang murah hati. Ketua RT 01/RW 16 Yuda Prasetyo mengatakan Ferry merupakan pendukung aktif pembangunan kotanya.

Selain membangun jalan, ia membangun masjid, taman pendidikan “Al-Qur’an” (TPQ) dan lapangan sepak bola di desanya.

“Pak Ferry sejak awal ikut amal, tidak hanya jalan saja, masjid, TPQ, dan lapangan sepak bola juga dibantu oleh Pak Ferry,” kata Yuda.

Pembangunan jalan di desa oleh Ferry Suwadi

Foto:

  • Instagram @infoareakediri

Inisiatif penyeberangan untuk perbaikan jalan di Dusun Segelan Sidomulyo diluncurkan pada tahun 2017. Tahap pertama, pihaknya memperbaiki jalan yang kondisinya sangat buruk, sisa aspal, sisa batu dan lumpur sehingga menyulitkan pengendara.

Dalam sebuah postingan Instagram @infoareakediri, Terlihat jalan tersebut berubah dari rusak parah menjadi jalan diskon beton mulus.

Seiring berjalannya waktu, proyek perbaikan jalan tersebut akan terus berlanjut hingga tercapai tahap kelima pada November 2024. Kapal feri secara teratur mengirimkan uang untuk membeli bahan-bahan, yang digunakan untuk pekerjaan bersama penduduk.

Nardi, penanggung jawab proyek tersebut mengatakan, perilaku Ferri dilatarbelakangi kekhawatiran terhadap keadaan kampung halamannya.

“Pak Ferry bilang ingin memperbaiki lingkungannya. Mungkin Pak Ferry khawatir, negaranya masih khawatir, kata Nardi.

Kisah Ferry menjadi viral setelah berbagai video pembangunan jalan tersebut diunggah ke media sosial. Dalam video tersebut terlihat kondisi jalan sebelum dan sesudah perbaikan.

Jalan yang dulunya becek dan sulit dilalui, kini menjadi jalan beton yang nyaman bagi warga. Langkah tersebut mendapat banyak tepuk tangan dari warganet yang terinspirasi dari kebaikan Ferry.

Halaman selanjutnya

Menurut akun Instagram resminya @ferrysuwadi, Ferry senang jalan-jalan ke berbagai negara bersama keluarganya. Ia juga gemar mengoleksi mobil mewah, salah satunya Porsche berwarna biru muda.

Halaman selanjutnya



Sumber