Senin, 30 Desember 2024 – 13.30 WIB
VIVA – Menurut informasi idibandarlampung.orgSalah satu gangguan kesehatan yang dapat terjadi dan berbahaya bagi kesehatan adalah infeksi ginjal. Infeksi ginjal, yang secara medis disebut pielonefritis. Infeksi ginjal dapat mempengaruhi fungsi ginjal dan menyebabkan kerusakan permanen jika tidak ditangani dengan baik. Infeksi ini biasanya terjadi ketika bakteri berpindah dari bagian tubuh lain, seperti kandung kemih, ke ginjal.
Baca juga:
Menyadari risiko terjadinya abses paru, IDI Kota Bajawa memberikan solusi pengobatan
IDI adalah singkatan dari Ikatan Dokter Indonesia. Organisasi ini merupakan wadah profesi dokter di Indonesia. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Bandar Lampung merupakan salah satu cabang organisasi profesi kedokteran di Indonesia yang bertujuan untuk memfasilitasi dan mendukung para tenaga medis di wilayah ini.
IDI Bandar Lampung berupaya meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan berkualitas di daerah yang menghadapi tantangan kesehatan yang kompleks. IDI Kota Bandar Lampung secara rutin memberikan layanan kesehatan keliling kepada masyarakat di daerah terpencil untuk menarik dokter spesialis dari berbagai bidang. Saat ini IDI Kota Bandar Lampung sedang melakukan penelitian mengenai status infeksi ginjal dan pengobatan yang tepat bagi pasien.
Baca juga:
6 Obat Maag yang Dijual Bebas dan Ampuh
Apa penyebab infeksi ginjal?
Dilaporkan dari halaman https://idibandarlampung.orgInfeksi ginjal, atau pielonefritis, biasanya disebabkan oleh bakteri yang masuk ke saluran kemih dan menyebar ke ginjal. Berikut penyebab utama dan faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan terjadinya infeksi ginjal, antara lain:
Baca juga:
6 tips meredakan sakit telinga yang aman dan efektif
1. Terinfeksi bakteri
Bakteri, terutama Escherichia coli (E. coli), yang biasanya berasal dari usus, merupakan penyebab paling umum dari infeksi ginjal. Bakteri ini dapat masuk ke saluran kemih melalui uretra dan kemudian menyebar ke kandung kemih sebelum mencapai ginjal.
2. Faktor gender dan kehamilan
Infeksi ginjal lebih sering terjadi pada wanita karena uretra wanita lebih pendek sehingga memudahkan bakteri masuk ke saluran kemih sehingga membuat wanita lebih rentan terkena infeksi ginjal. Selain itu, perubahan pada sistem saluran kemih saat hamil dapat meningkatkan risiko infeksi.
3. Adanya faktor penyakit batu ginjal
Batu ginjal atau pembesaran prostat dapat menyebabkan penyumbatan sehingga meningkatkan risiko infeksi yang merupakan faktor kesehatan yang sangat berbahaya.
4. Mengidap penyakit kencing manis atau gejala kencing manis
Kencing manis atau kencing manis (DM) merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah. Salah satu hal yang dapat memicu infeksi ginjal adalah diabetes. Penderita diabetes berisiko lebih tinggi karena kondisi tersebut dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh.
Obat apa yang dianjurkan untuk mengobati infeksi ginjal?
Obat-obatan yang dianjurkan untuk mengobati infeksi ginjal atau pielonefritis biasanya berupa antibiotik yang dirancang untuk membunuh bakteri penyebab infeksi. Di bawah ini adalah antibiotik yang paling sering diresepkan:
1. Kotrimoksazol
Obat ini merupakan kombinasi trimetoprim dan sulfametoksazol dan efektif melawan bakteri gram positif dan gram negatif. Jika infeksi ginjal disebabkan oleh bakteri yang kebal terhadap antibiotik lain, kotrimoksazol sering kali direkomendasikan.
2. Levofloksasin
Levofloxacin merupakan obat antibiotik yang digunakan untuk mengatasi berbagai infeksi bakteri seperti pneumonia, infeksi kulit dan jaringan lunak, bronkitis, infeksi saluran kemih, tukak kornea, dan masih banyak lagi.
3. Sefaklor
Antibiotik sefalosporin sering digunakan untuk infeksi saluran kemih, termasuk infeksi ginjal. Dosisnya harus sesuai dengan anjuran dokter.
4. Ampisilin
Ampisilin merupakan antibiotik yang juga dapat digunakan untuk mengatasi infeksi ginjal, terutama yang disebabkan oleh bakteri gram positif.
Penggunaan obat-obatan tersebut sebaiknya dilakukan berdasarkan resep dan pengawasan dokter untuk menjamin efektivitas dan keamanan pengobatan tergantung kondisi pasien.
Halaman selanjutnya
2. Faktor gender dan kehamilan