Bayi 5 bulan meninggal di IGD, ditelantarkan, orang tua curiga tidak mampu membiayai pengobatan

Senin, 30 Desember 2024 – 16:55 WIB

Jakarta – Bayi berusia lima bulan berinisial MS meninggal dunia pada Sabtu dini hari, 28 Desember 2024, di Unit Gawat Darurat (IGD) salah satu rumah sakit di Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Sayangnya, bayi tersebut hanya mengira telah ditinggalkan oleh orang tuanya.

Baca juga:

Seorang bayi ditinggalkan orang tuanya di RS Sumber Varas, Jakarta Barat

Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ari Syam Indradi, bayi MS dibawa ke rumah sakit oleh orang tuanya dengan surat H pada pukul 02.59 WIB dalam kondisi sakit. Melihat kondisi bayi tersebut yang serius, tim medis langsung memberikan perawatan intensif.

Namun, meski berbagai upaya telah dilakukan, nyawa bayi malang tersebut tidak dapat diselamatkan. Sekitar pukul 04.20 WIB, tim dokter menyebutkan MS telah meninggal dunia.

Baca juga:

WHO menyebut upaya penyelamatan sistem kesehatan di Gaza sia-sia akibat serangan Israel

“Rumah sakit segera mengambil tindakan medis. Namun bayi tersebut dinyatakan meninggal sekitar pukul 04.20 WIB, kata Kompol Ade Ari, Senin, 30 Desember 2024.

Baca juga:

Terpopuler: Ramalan Keras Gumay 2025, Fakta Istri ke-10 Pak Tarno

Ironisnya, setelah bayi tersebut dinyatakan meninggal, pihak rumah sakit berusaha melacak keberadaan orang tuanya. Namun, mereka sudah tidak ada lagi di lokasi tersebut. Informasi yang dihimpun, orang tua bayi tersebut mengaku ingin mendapatkan uang untuk membayar biaya pengobatan sebesar Rp3,6 juta sebelum keluar dari rumah sakit.

Ternyata jenazah bayi tersebut diduga ditinggalkan orang tuanya, kata Kompol Ade Ari.

Dalam penggeledahan, pihak rumah sakit berusaha menghubungi nomor telepon yang tercatat saat bayi tersebut dibawa ke IGD. Namun ternyata nomor tersebut bukan milik orang tua bayi tersebut, melainkan milik tetangga yang membantu membawanya ke rumah sakit. Ade Ari pun mengungkapkan, orang tua bayi tersebut kedapatan tidak memiliki ponsel.

Mendapat informasi dari pihak rumah sakit, polisi langsung bergerak ke rumah kontrakan tempat tinggal orang tua bayi tersebut. Namun, tempat sewa yang kosong menambah teka-teki orang tua bayi tersebut hilang.

Menurut Kapolsek Grogol Petamburan Kompol Reza Hafiz Gumilang, alasan ekonomi menjadi alasan utama pasangan ini merelakan anaknya.

Diduga mereka menelantarkan anaknya karena tidak mampu membiayai biaya pengobatan dan visum, kata Kompol Reza.

Situasi ini menggambarkan betapa beratnya beban yang dihadapi masyarakat kurang mampu dalam mengakses layanan kesehatan. Biaya pengobatan yang tinggi dan kendala keuangan merupakan bencana yang menyulitkan keluarga kecil seperti pasangan H..

Namun, meninggalkan bayi yang meninggal di rumah sakit merupakan masalah moral dan hukum. Hingga saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui keberadaan orang tua bayi tersebut.

Polisi terus mengumpulkan informasi dan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mengetahui keberadaan pasangan tersebut. Selain untuk tujuan hukum, kami berharap temuan mereka dapat menjelaskan fenomena ini.

Situasi ini menimbulkan pertanyaan besar tentang bagaimana sistem layanan kesehatan dan sosial dapat menjangkau masyarakat yang paling membutuhkan, terutama dalam keadaan darurat.

Tragedi bayi MS merupakan pengingat akan perlunya fokus pada kelompok masyarakat yang rentan untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali di masa depan.

Halaman selanjutnya

Dalam penggeledahan, pihak rumah sakit berusaha menghubungi nomor telepon yang tercatat saat bayi tersebut dibawa ke IGD. Namun ternyata nomor tersebut bukan milik orang tua bayi tersebut, melainkan milik tetangga yang membantu membawanya ke rumah sakit. Ade Ari pun mengungkapkan, orang tua bayi tersebut kedapatan tidak memiliki ponsel.

Halaman selanjutnya



Sumber