Selasa, 31 Desember 2024 – 08:06 WIB
Semarang, VIVA – Bareskrim Polda Jateng tengah mengusut kasus penembakan Aipda Robig Zaenudin yang menewaskan pelajar bernama Gamma. Rekonstruksi ini berlangsung pada Senin (30/12/2024) di Aip dengan disaksikan Robig dan saksi terkait.
Baca juga:
Nasib pelaku penembakan mahasiswa polisi hari ini akan ditentukan melalui pembahasan kode etik
Di antara kelompok, pekerjaan rekonstruksi dilakukan di enam tempat, mulai dari tempat pertemuan hingga lokasi syuting. Proses ini berlangsung mulai pukul 09.00 WIB hingga 17.20 WIB dan melibatkan dua kelompok yakni geng Saroja dan geng Tanggul Pojok. Gamma diketahui merupakan anggota Geng Sudut Tanggul.
Baca juga:
Tanpa kemenangan dalam setengah musim, inilah perjalanan Persebaya di klasemen hingga pekan ke-17 Ligue 1.
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Artanto menjelaskan, dalam rekonstruksi tidak ditemukan bukti adanya penyerangan terhadap Aipda Robig meski kedua kelompok membawa senjata tajam. Di Aip, Robig mengaku terpaksa melepaskan tembakan karena merasa perlu melindungi diri dari upaya perampokan.
“Namun tindakan yang dilakukan R di Aip ternyata berlebihan. Tindakan tersebut tidak boleh dilakukan terutama terhadap anak-anak, meskipun mereka dianggap bajak laut. Situasi ini tidak membahayakan sehingga penggunaan senjata api tidak proporsional, kata Kompol Artanto usai rekonstruksi.
Baca juga:
Pertambangan dan transportasi merupakan sektor yang paling diminati investor di Indonesia
Artanto juga memastikan rekonstruksi dilakukan tanpa ada keberatan dari para peserta. Semua pihak melakukan adegan sesuai Berita Acara Pemeriksaan (BAP), namun ada sedikit perbedaan.
“Tidak ada masalah karena semua fakta di lapangan disesuaikan dengan BAP. Yang penting semua pihak bisa melihat dan memahami kronologi kejadian, imbuhnya.
Kepala Badan Reserse Kriminal Polda Jateng Kompol Dwi Subagio menambahkan, Gamma dan kawan-kawan mencegat sepeda motor Aipda Robig saat melintas di jalan tersebut, namun tidak ada kaitannya.
Saat itu hanya ada tekanan ketat, tidak ada kontak fisik, jelas Dwi Subaggio.
Rekonstruksi tersebut juga menampilkan adegan duel antar geng, yakni geng Saroja dan geng Tanggul Pojok. Korban diketahui merupakan anggota komplotan Tanggul Pojok.
Kejar-kejaran sambil mengayunkan sabit dengan sepeda motor berujung bentrok di depan Alfamart Jalan Kandy Penataran Raya, tempat terjadinya baku tembak dengan Aipda Robig. Dalam kejadian tersebut, Aipda Robig melepaskan empat tembakan hingga menewaskan Gamma (Didiet Cordiaz/Semarang).
Halaman selanjutnya
“Tidak ada masalah karena semua fakta di lapangan disesuaikan dengan BAP. Yang penting semua pihak bisa melihat dan memahami kronologi kejadian, imbuhnya.