Selasa, 31 Desember 2024 – 13:22 WIB
Jakarta – Presiden Prabowo Subianto menyetujui kelanjutan bantuan pangan beras (Banpang) tahun depan. Dukungan ini akan diberikan selama 6 bulan berikutnya pada tahun 2025.
Baca juga:
Daftar Harga Pangan Hari Ini 31 Desember 2024: Bawang Merah dan Cabai Naik
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi sebelumnya mengatakan pemerintah telah menyetujui penjadwalan ulang beras Banpang pada Januari dan Februari 2025. Namun diputuskan untuk menambah alokasi beras Banpang untuk menjaga keseimbangan antara hulu dan hilir.
Alhamdulillah Presiden Prabowo sudah menyetujui bantuan pangan beras selama 6 bulan di tahun 2025. Jadi Januari, lalu Februari. Kemudian 4 bulan lagi, bulan-bulannya kita sesuaikan nanti, kata Arief dalam keterangannya, Selasa, 31 Desember 2024.
Baca juga:
Tok, Prabowo, pemerintah memutuskan tidak mengimpor beras pada 2025
“Tetapi yang pasti pemerintah bersama Bulog sudah siap menawarkan untuk menyalurkan 6 bulan dan total 960.000 ton beras kepada 16 juta PBP (penerima bantuan pangan) pada tahun 2025 menurut Menko Pangan pada Musyawarah Nasional kemarin. , ”katanya.
Baca juga:
Daftar Harga Pangan 30 Desember 2024: Bawang Naik
Program beras Banpang merupakan bagian dari paket kebijakan ekonomi dan diberikan untuk mendukung masyarakat berpenghasilan rendah serta melindungi hulu dan hilir.
“Kami memahami bahwa untuk bantuan pangan beras pada tahun 2025, pemerintah terus melakukan pengetatan basis data Penerima PBP. “Makanya kami fokus pada kelompok desil 1 dan 2, serta rumah tangga miskin yang dikepalai perempuan dan lansia lajang,” jelas Arief.
Selain itu, basis data Pada tahun 2025, penerima beras Banpang akan menggunakan data Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas) Republik Indonesia. Rinciannya mencakup 15,6 juta PBP desil 1 dan 2, serta 400.000 perempuan kepala keluarga miskin dan lansia lajang.
Sebagai referensi, program Beras Banpang yang disebut Badan Pusat Statistik (BPS) merupakan salah satu program pemerintah yang berkontribusi terhadap pengentasan kemiskinan. Ini akan terjadi antara Maret 2023 dan Maret 2024.
Berdasarkan data BPS, jumlah penduduk miskin sebanyak 25,22 juta jiwa pada Maret 2024. Jumlah tersebut turun 0,68 juta orang dibandingkan Maret 2023 yang berjumlah 25,90 juta orang.
Selain itu, pembayaran beras Banpang setiap bulan juga berperan dalam pengendalian inflasi. Selama tahun 2023, beras Banpang dilaksanakan selama 7 bulan. Saat itu, pada September 2023, inflasi beras sudah mencapai 5,63 persen. Namun seiring dengan distribusi beras Banpang, inflasi beras membaik menjadi 0,48 persen pada Desember 2023.
Kemudian pada tahun 2024, inflasi beras pada bulan Februari sangat tinggi yaitu sebesar 5,32 persen. Inflasi beras juga dapat ditekan melalui pembagian beras Banpang dan berbagai insentif bantuan sosial lainnya. Misalnya inflasi beras pada Juli 2024 sebesar 0,94 persen menurut BPS.
Halaman selanjutnya
Selain itu, database penerima beras Banpang tahun 2025 menggunakan data Sensus Sosial Ekonomi (Regsosek) Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas) Republik Indonesia. Rinciannya mencakup 15,6 juta PBP desil 1 dan 2, serta 400.000 perempuan kepala keluarga miskin dan lansia lajang.