Selasa, 31 Desember 2024 – 22:08 WIB
Jakarta – Pelatih kepala Manchester United (MU) Ruben Amorim mengatakan timnya kemungkinan besar akan terdegradasi di akhir musim.
Baca juga:
Casemiro akan meninggalkan Manchester United
Pengumuman itu disampaikan setelah Manchester United kalah 2-0 dari Newcastle United di Old Trafford dalam lanjutan Liga Inggris, Selasa, 31 Desember 2024.
“Saya pikir degradasi mungkin terjadi dan kami harus jujur kepada para penggemar. Kami harus melakukan perubahan,” kata Amorim dalam wawancara dengan Eurosport.
Baca juga:
Kata Ruben Amorim usai MU dihancurkan Newcastle
Amorim pun mengakui Manchester United sedang melalui masa-masa sulit. “Ini salah satu momen terburuk dalam sejarah klub kami. Kami harus menerimanya. Kami kembali kalah di hadapan fans kami,” imbuhnya.
Baca juga:
Klasemen Liga Inggris: Manchester United mengakhiri tahun 2024 dengan catatan pahit
Manchester United belum pernah terdegradasi sejak promosi ke Liga Inggris pada musim 1975/76. Namun, mereka kini hanya unggul tujuh poin dari zona degradasi di pertengahan musim.
Amorim yang menjabat sejak November menggantikan Erik ten Hag menghadapi tantangan berat. Timnya kalah enam kali dari 11 pertandingan yang dimainkan di semua kompetisi. Menurutnya, padatnya jadwal menjadi salah satu penyebab utama sulitnya meningkatkan performa tim.
“Sangat sulit untuk meningkatkan hasil sekarang, karena kami hampir tidak punya waktu untuk melatih fundamental gaya permainan kami. Dalam situasi sulit, fundamental tersebut sangat diperlukan sebagai panduan,” jelas pelatih asal Portugal itu.
Usai libur Tahun Baru, Manchester United menghadapi pemuncak klasemen Liverpool pada Minggu, 5 Januari 2025. Liverpool saat ini sedang dalam performa terbaiknya, dengan 14 kemenangan, 3 kali seri dan hanya satu kekalahan selama musim Liga Premier Inggris.
Dengan jadwal padat di depan mereka, Manchester United harus segera menemukan solusi untuk memperbaiki situasi timnya sebelum terlambat.
Halaman selanjutnya
“Sangat sulit untuk meningkatkan hasil sekarang, karena kami hampir tidak punya waktu untuk melatih fundamental gaya permainan kami. Dalam situasi sulit, fundamental tersebut sangat diperlukan sebagai panduan,” jelas pelatih asal Portugal itu.