Jenderal Agus Subianto: Serangan siber dapat mempengaruhi infrastruktur digital TNI

Rabu, 17 Juli 2024 – 21:02 WIB

Jakarta – Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (Markas Besar Tentara Nasional Indonesia) menyelenggarakan upacara bendera pada hari ini tanggal 17 Juli 2024 yang dipimpin oleh pengawas upacara Pa Sahli Tk III Bid. Sosbudkum HAM & Narkoba Panglima TNI Mayjen TNI Harfendi. Upacara yang dihadiri prajurit dan aparatur sipil negara di Mabes TNI ini digelar di Gedung B3, Silangkap, Jakarta Timur.

Baca juga:

Anggota angkatan laut Indonesia mempertaruhkan nyawanya untuk melompat ke kapal demi menangkap Metro Courier senilai $11 miliar

Panglima TNI Jenderal Agus Subianto dalam pesan tertulisnya yang dibacakan oleh pemantau upacara mengatakan, kondisi geopolitik global dan regional pada awal semester II tahun 2024 belum menunjukkan tanda-tanda perubahan yang signifikan.

Menurut Jenderal Agus Subianto, ancaman yang dihadapi TNI saat ini lebih dinamis. Hal ini ditandai dengan serangan siber terhadap Pusat Data Nasional.

Baca juga:

Kepala BSSN Tuntaskan Target Pemulihan PDNS Bulan Ini

Oleh karena itu, Panglima TNI menekankan kepada seluruh prajurit dan aparatur sipil negara di TNI untuk selalu siap menghadapi berbagai ancaman yang bisa terjadi kapan saja dan dimana saja termasuk serangan siber yang diyakini akan menjadi perang berikutnya. Sebab, menurut Panglima TNI, serangan siber tentunya juga akan berdampak pada kerentanan infrastruktur digital TNI jika tidak dimitigasi dengan baik.

Saya berharap kejadian serangan dan ancaman siber yang terjadi belakangan ini bisa membuat kita mengapresiasi bahwa tantangan global semakin dekat dengan kehidupan masyarakat saat ini, kata Panglima TNI Jenderal Agus Subianto dalam pesan Mayjen TNI Harfendi, Rabu, 17 Juli. , 2024.

Baca juga:

Ditangkap, Selebriti Aceh Promosikan Judi Online dan Bayar Rp 200 Ribu Setiap Minggu

VIVA Militer: Prajurit dan PNS menggelar upacara di Mabes TNI pada 17 Juli 2024

Lebih lanjut, Jenderal Agus Subianto juga mencatat peningkatan kasus perjudian online yang melibatkan beberapa prajurit di lingkungan TNI. Menurut Panglima TNI, perjudian online merupakan ancaman nyata dan serius yang perlu disikapi secara hati-hati.

“Saya sudah perintahkan agar keluarga besar TNI tidak lagi terlibat perjudian online dalam bentuk apapun. Setiap pegawai yang terlibat perjudian online tentunya akan ditindak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di lingkungan TNI dan akan dikenakan sanksi tegas” ujarnya. Panglima TNI.

Terakhir, pada kesempatan tersebut Panglima TNI menyampaikan terima kasih atas dedikasi dan kesetiaan seluruh prajurit TNI dan PNS dalam rangka pelaksanaan TNI PRIMA, khususnya prajurit TNI yang menjalankan tugasnya dalam misi PBB dan dalam kerangka PBB. Perserikatan Bangsa-Bangsa. wilayah Papua yang dilanda perang dan keamanan wilayah perbatasan negara.

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subianto mengatakan: “Bersikaplah tegas dan bekerja dengan niat ibadah, beriman, ikhlas dan ikhlas dalam menjalankan tugas.”

Halaman selanjutnya

“Saya sudah perintahkan agar keluarga besar TNI tidak lagi terlibat perjudian online dalam bentuk apapun. Setiap pegawai yang terlibat perjudian online tentunya akan ditindak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di lingkungan TNI dan akan dikenakan sanksi tegas” ujarnya. Panglima TNI.

Halaman selanjutnya



Sumber