Kamis, 2 Januari 2025 – 08:22 WIB
Jakarta – Sekretaris Fraksi Demokrat DPR RI Marwan Cik Asan meminta pemerintah memastikan pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 12 persen atas barang dan jasa mewah hanya berlaku bagi masyarakat lapisan atas.
Menurutnya, kebijakan PPN 12 persen yang dipilih merupakan kebijakan yang tepat untuk mengimplementasikan Undang-Undang Harmonisasi Perpajakan Nomor 7 Tahun 2021 (UUGES). Ia pun mendesak pemerintah memastikan PPN diperuntukkan bagi rakyat.
“Kami senantiasa mendukung kebijakan perpajakan yang mengutamakan kepentingan seluruh bangsa, melindungi daya beli masyarakat, dan mendorong pemerataan ekonomi,” kata Marwan dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu, 1 Januari 2025.
Baca juga:
“Pembatalan rencana kenaikan PPN sebesar 12 persen menunjukkan bahwa pemerintah cukup sensitif dan siap mendengarkan”
Menurutnya, penerapan UU Pembangkit Listrik Tenaga Air tidak terfokus pada kebutuhan dasar masyarakat seperti sembako, kesehatan dan pendidikan serta kebutuhan pokok lainnya.
Baca juga:
Menko Polkam: Penghapusan PPN 12%, Kado Tahun Baru dari Presiden Prabovo
Menurut dia, penerapan UU Pembangkit Listrik Tenaga Air oleh Fraksi Partai Demokrat DPR RI pada barang kebutuhan pokok, pendidikan, layanan kesehatan, dan fasilitas usaha lainnya seperti usaha kecil dan menengah merupakan salah satu usulan untuk tidak main-main.
Barang dan jasa yang dibebaskan PPN yakni tarif 0 persen sudah termasuk kebutuhan pokok, kata anggota komisi XI DPR RI itu.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah yang telah memberikan berbagai perlindungan dan insentif kepada masyarakat selama menerapkan kebijakan kenaikan PPN 1%. Ia mendesak pemerintah memenuhi komitmen yang telah dicanangkan sebelumnya untuk memberikan paket stimulus senilai Rp38,6 triliun.
Baca juga:
Stok pupuk Indonesia mencapai 1,49 juta ton menjelang masa tanam pertama pada tahun 2025
“Ini tepat dan populer, karena pemerintah sudah menyiapkan perlindungan atau manfaat bagi kelompok usaha kecil, menengah, dan kecil atas usulan Fraksi Partai Demokrat DPR RI. Mohon dipastikan sesuai,” ujarnya. . (semut)
Fahri Hamzah mengatakan ada godaan untuk mengikuti sistem politik otoriter seperti China
Fahri Hamzah mengatakan fenomena politik liberal di Indonesia terlalu banyak mengorbankan semangat konsolidasi dan keharmonisan bangsa.
VIVA.co.id
2 Januari 2025