Akhir Siklus: Jimmy Butler diminta untuk diperdagangkan ke Miami Heat

Bintang NBA itu mengungkapkan keinginannya untuk mengubah keadaan selama konferensi pers pasca pertandingan.




Foto: Berita Esporte Mundo

Setelah enam musim bersama Miami Heat, pemain sayap Jimmy Butler meminta untuk diperdagangkan ke franchise tersebut. Menurut jurnalis Amerika Shams Charania dari ESPN, bintang berusia 35 tahun itu tidak memiliki preferensi dan bersedia bermain di mana pun selain Heat. Dalam konferensi pers menyusul kekalahan Heat dari Indiana Pacers, Butler menegaskan bahwa ia berniat mengejar peluang baru.

“Saya ingin kegembiraan saya kembali bermain bola basket. Apa pun itu, kita akan segera mengetahuinya. Saya senang berada di sini di luar lapangan, namun entah bagaimana saya ingin kembali menjadi dominan. Saya ingin bermain, saya ingin untuk membantu tim ini menang, saya tidak melakukan itu sekarang,” kata Butler.

Ditanya apakah dia yakin dia akan senang dengan Miami Heat, Butler menjawab dengan blak-blakan: “Mungkin tidak.”

Hubungan yang rusak

Keputusan Butler tampaknya dipengaruhi oleh sejumlah faktor terkini, termasuk penampilannya Rabu lalu melawan New Orleans Pelicans (1). Butler kemudian kembali dari masalah perut yang membuatnya absen dalam beberapa pertandingan, tetapi hanya mencetak 9 poin dan tidak bermain di kuarter terakhir — melawan episode Indiana Pacers yang diulangi di ‘yin.

Penampilannya menuai kritik dari rekan satu timnya, yang mempertanyakan apakah dia “bermain cukup keras”. Sebagai tanggapan, Butler mengatakan pada konferensi pers bahwa meskipun tidak banyak melakukan tembakan dalam pertandingan tersebut, tidak ada yang bisa menuduhnya tidak berusaha keras di lapangan.

Permasalahan lainnya adalah hubungannya dengan pemain legendaris Pat Riley. Ketegangan antara Butler dan Riley meningkat dalam beberapa bulan terakhir, menyebabkan perselisihan yang diyakini tidak dapat diubah. Pertemuan baru-baru ini antara Butler, Riley dan pemilik waralaba Mickey Arison untuk menyelesaikan konflik berakhir dengan kegagalan.

Apa yang terjadi sekarang?

Permintaan Butler mempercepat pembicaraan tentang kemungkinan perdagangan, namun menimbulkan pertanyaan tentang nilai yang bisa diterima Miami Heat dalam transaksi tersebut. Keinginan Butler untuk hengkang secara publik dapat menurunkan nilai pasarnya, yang dapat menekan Heat untuk menerima paket yang kurang menarik. Pertanyaannya adalah seberapa besar keinginan franchise untuk bernegosiasi dalam kondisi seperti ini, mengingat risiko kehilangan pemain secara cuma-cuma.

Butler saat ini berada di tahun terakhir kontraknya dengan Miami Heat. Sebelum awal musim, pers Amerika melaporkan bahwa franchise tersebut memutuskan untuk tidak menawarkan perpanjangan kontrak kepada pemain tersebut. Namun, Butler memiliki opsi sepihak untuk memperpanjang kontraknya satu tahun lagi, yang memperumit situasi.

Tetap saja, mempertahankan Butler di tim, meski itu berarti kehilangan dia secara gratis di akhir musim, adalah opsi yang bisa dipertimbangkan Heat. Strategi ini memberikan kesempatan kepada franchise untuk menerima gaji yang besar untuk memperkuat tim tanpa melanggar batasan keuangan dasar yang ditetapkan oleh liga. Contoh serupa terlihat pada Los Angeles Clippers, yang menukar Paul George dan mengontrak Derrick Jones Jr. dan Kris Dunn.

Pekan lalu, eksekutif Miami Heat Pat Riley mengeluarkan pernyataan yang menyatakan bahwa franchise tersebut tidak berniat memperdagangkan Butler. Namun, pernyataan terbaru sang pemain mengubah skenario sepenuhnya.

Dengan ditutupnya jendela perdagangan NBA pada 6 Februari, masa depan Jimmy Butler kini berada dalam wilayah yang tidak pasti. Beberapa hari ke depan berjanji akan menjadi penentu tidak hanya dalam menentukan nasib sang bintang, tetapi juga arah Miami Heat musim ini.

Sumber