Seorang pria dipukuli dan diinjak-injak saat membeli makanan di Warteg Tangerang

Minggu, 5 Januari 2025 – 16.00 WIB

Tanggerang, VIVA – Seorang pria berinisial ATP dipukuli sejumlah orang di Jati Uwung, Jalan Padjajaran, Kota Tangerang. Akibat kejadian tersebut, korban mengalami luka-luka karena pelaku pemukulan menekan kepala dan menendang tulang ekornya.

Baca juga:

Pemuda Bekasi berusaha menyudahi tawuran dan malah menjadi korban kekerasan

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ari Syam Indradi menjelaskan, pengeroyokan itu terjadi pada Kamis, 2 Januari 2025. Saat itu, kata dia, korban meninggalkan orang tuanya untuk membeli makanan di toko kelontong.

Awal kejadian, menurut pelapor, sebagai orang tua korban, awalnya hendak pamit dan membeli makanan di toko kelontong, kata Ade Ari kepada wartawan, Minggu, 5 Januari 2025.

Baca juga:

2 Pria Tewas Tak Sengaja Lompat, Lalu Tenggelam di Kali Ankol, Dikejar Pasukan Bersenjata Bola Tajam

Kemudian korban bertemu dengan pelaku berinisial A dan F serta beberapa orang lainnya. Kemudian korban dipukuli oleh pelaku. Ade Ari mengatakan, kepala korban diinjak dan dilempari batu.

Baca juga:

KUIS: Hanya orang jenius yang bisa melihat wajah manusia yang tersembunyi di foto anjing ini

Ade Ari mengatakan, korban dipukul sebanyak dua kali dan ditendang pada bagian kaki. Kemudian tulang ekor dan kepala korban juga menjadi sasaran para pelaku.

“Korban hendak keluar rumah saat berpapasan dengan A dan FS yang kemudian mengejar korban hingga ke lokasi kejadian. Kabarnya, para pihak bersama-sama memukuli korban, menendang kakinya sebanyak dua kali, memukul punggung, dan melemparinya dengan batu. “Dia menendang bagian belakang kepala dengan kepalanya dan menekan kepala korban beberapa kali,” ujarnya.

“(Pelaku) memukulnya dengan tabir surya, memukul kepala bagian belakang dengan sapu, menendang punggung, menendang punggung, menendang satu kali, dan mengancam akan melempari korban dengan batu,” jelasnya. .

Belum diketahui apa yang terjadi dengan pemukulan tersebut. Saat ini, korban sudah melamar ke Stasiun Metro Kota Tangerang.

Akibat kejadian tersebut, korban mengalami pusing, demam, bahkan muntah-muntah dan dirawat semalaman di RSUD Kabupaten Tangerang. Pelapor datang ke Kota Metropolitan Tangerang untuk membuat laporan polisi selaku orang tua korban, ujarnya.

Halaman berikutnya

“(Pelaku) memukulnya dengan tabir surya, memukul kepala bagian belakang dengan sapu, menendang punggung, menendang punggung, menendang satu kali, dan mengancam akan melempari korban dengan batu,” jelasnya. .

Bibi Indra Priavan, Mintarsih yang masih berjuang akan mengajukan bukti tersebut ke pengadilan negeri



Sumber