Cuaca ekstrem dan bencana alam menghambat perjalanan di Eropa Selatan

Thomaselli Kaya | (TNS) Pulsa Perjalanan

Austria, Hongaria, Yunani, dan Italia akhir-akhir ini rentan terhadap pengaruh alam.

Gelombang panas, kebakaran hutan, dan bahkan letusan gunung berapi mengancam akan memperumit situasi warga dan menimbulkan kekacauan bagi wisatawan.

Ini adalah kondisi yang belum pernah terjadi sebelumnya yang bahkan memaksa penutupan singkat Parthenon pada awal tahun ini.

Suhu kadang-kadang melonjak hingga 104 derajat di seluruh Eropa. Austria dan Hungaria merupakan negara yang paling terkena dampaknya, dimana penduduk dan wisatawan disarankan untuk tinggal di dalam rumah antara siang hingga jam 4 sore, dan kota-kota seperti Wina dan Budapest memasang stasiun pendingin luar ruangan.

Situasi ini semakin diperumit dengan kebakaran hutan di beberapa tempat di Yunani dan Italia. Kondisi panas dan kering telah mendorong evakuasi di Yunani selatan, termasuk beberapa tempat wisata populer di kepulauan Yunani. Beberapa objek wisata dan akomodasi sudah tutup sehingga wisatawan disarankan untuk melakukan check-in terlebih dahulu. Masyarakat telah diperingatkan untuk menggunakan masker jika terjadi asap dan abu kebakaran.

Dan tidak ada yang bisa berbuat apa pun terhadap gunung berapi paling aktif di Eropa ini.

Gunung Etna di Italia meletus pada 14 Agustus, memaksa penutupan Bandara Internasional Catania di Sisilia. Bandara ini telah dibuka kembali, namun para pelancong didesak untuk menanyakan kepada maskapai penerbangan mereka mengenai gangguan lebih lanjut. Wisatawan juga disarankan untuk berinvestasi pada asuransi perjalanan.

_______

©2024 Media Perjalanan Northstar, LLC. Kunjungi dari travelpulse.com. Didistribusikan oleh Tribune Content Agency, LLC.

Sumber