MIND ID fokus menggarap 5 proyek strategis ini untuk memastikan penurunan yang lebih progresif pada tahun 2025

Senin, 6 Januari 2025 – 21:53 WIB

Jakarta – Holding BUMN industri pertambangan Indonesia, MIND ID, berharap program ekstraksi mineral terus dilakukan secara lebih konsisten untuk meningkatkan nilai tambah ekstraksi mineral. Sejumlah strategi bisnis telah disiapkan untuk mendukung pemerintah dalam meningkatkan kinerja perekonomian.

Baca juga:

Budiman Sudjatmiko menjelaskan arus kas dari makanan bergizi gratis di desa

Sekretaris Perusahaan MIND ID, Heri Yusuf, pihaknya juga menyiapkan alokasi investasi sebesar Rp 20,6 triliun untuk lima proyek strategis yang akan dikerjakan. Hal ini menggerakkan roda pertumbuhan ekonomi di tingkat regional dan nasional.

“Kami optimis dapat mengakselerasi industri hilir pertambangan di Indonesia dan memberikan kontribusi signifikan terhadap keberlanjutan pertumbuhan ekonomi Indonesia Emas hingga tahun 2045,” kata Heri mengutip keterangannya, 6 Januari 2025.

Baca juga:

Pada tahun 2024, PHR akan memproduksi 58 juta barel minyak di blok Rokan.

Heri menjelaskan, proyek-proyek tersebut terutama merupakan penyelesaian Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) MIND ID Group di Mempawax, Kalimantan Barat. Pabrik peleburan ini memiliki tujuan tumbuh dewasa Produksinya pada triwulan I tahun 2025 dan akan menghasilkan satu juta ton alumina per tahun.

Kedua, melalui PT Inalum, MIND ID berencana membangun smelter aluminium baru di Kuala Tanjung dengan kapasitas 600.000 ton aluminium per tahun. Proyek ini diharapkan dapat memperkuat rantai pasok industri aluminium nasional.

Baca juga:

Penelitian FEB UB: Kemitraan adalah kunci keberhasilan ekstraksi mineral di Indonesia

MIND ID Holding BUMN Pertambangan [dok. Humas MIND ID]

Foto:

  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Ketiga, MIND ID Group akan terus mengembangkan proyek nikel di Halmahera Timur yang menjadi salah satu prioritasnya. Proyek ini meliputi pembangunan smelter Rotary Electric Furnace (RKEF) untuk produksi nikel, serta pabrik High Pressure Acid Solution (HPAL) untuk bahan baku baterai kendaraan listrik.

Menurut dia, kapasitas produksi RKEF akan meningkat menjadi 88.000 ton nikel, sedangkan HPAL diharapkan mencapai 55.000 ton Mixed Hydroxide Precipitation (MHP).

Keempat, MIND ID Group melanjutkan pembangunan smelter tembaga dan Refinery Logam Mulia (PMR) di Gresik, Jawa Timur. Peluncuran proyek ini direncanakan dan tumbuh dewasa Produksi pada akhir kuartal ketiga tahun 2025.

Aluminium oleh MIND ID [dok. Humas MIND ID]

Aluminium oleh MIND ID [dok. Humas MIND ID]

Foto:

  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Kelima, proyek pembangunan infrastruktur batubara di Tanjung Enim, Sumatera Selatan. Melalui PT Bukit Asam, MIND ID akan menjalin kemitraan strategis dengan PT Kereta Api Indonesia dan memanfaatkan jalur sungai untuk meningkatkan efisiensi pengangkutan batubara dari tambang berkapasitas 20 juta ton per tahun.

“Kami optimis penerapan MIND ID akan memberikan dampak positif bagi sektor hilir industri turunan, menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan kedaulatan perekonomian negara,” tutup Heri.

Halaman berikutnya

Menurut dia, kapasitas produksi RKEF akan meningkat menjadi 88.000 ton nikel, sedangkan HPAL diharapkan mencapai 55.000 ton Mixed Hydroxide Precipitation (MHP).

Halaman berikutnya



Sumber