Prabowo: Indonesia sedang berjuang melawan masalah kelaparan dan kemiskinan

Rabu, 20 November 2024 – 13:09 WIB

Rio de Janeiro, VIVA – Presiden Indonesia Prabowo Subianto menghadiri peluncuran Inisiatif Aliansi Global Melawan Kelaparan dan Kemiskinan, yang merupakan acara sampingan dari rangkaian KTT G20, pada Senin, 18 November, di Rio de Janeiro, Brasil.

Baca juga:

Presiden Prancis menanyakan kabar Prabowo saat pertemuan bilateral tersebut

Peluncuran ini dipimpin oleh Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva, yang menyerukan tindakan global untuk mengakhiri kelaparan dan kemiskinan, yang masih menjadi tantangan global.

Keikutsertaan Prabowo juga menyoroti posisi strategis Indonesia dalam forum G20 yang mempertemukan para pemimpin negara-negara terbesar di dunia.

Baca juga:

Presiden Prabowo menyaksikan kemenangan timnas Indonesia dari mobil mewah tersebut

Presiden,Prabowo Subianto

Dalam pidato pembukaannya, Presiden Lula da Silva menyinggung kesenjangan sosial global dan mencatat bahwa meskipun produksi pangan dunia mencapai 6 miliar ton per tahun, 733 juta orang akan mengalami kekurangan gizi pada tahun 2024.

Baca juga:

Terpidana mati Mary Jane dibebaskan karena kasus narkoba, Presiden Filipina: Rahmat Prabowo

“Kelaparan adalah ekspresi biologis dari penyakit sosial,” kata presiden, mengutip ilmuwan Brazil Josue de Castro.

Ia juga mencatat bahwa aliansi ini bertujuan untuk mengembangkan rekomendasi internasional, kebijakan publik yang efektif, dan sumber pendanaan yang berkelanjutan.

Aliansi ini telah didukung oleh 81 negara, 26 organisasi internasional, 9 lembaga keuangan, serta banyak yayasan dan organisasi non-pemerintah.

“Aliansi ini lahir di G20, namun tujuannya bersifat global,” kata Presiden Lula.

Peluncuran Aliansi Global Melawan Kelaparan dan Kemiskinan merupakan tonggak penting dalam KTT G20, yang menegaskan kembali komitmen kolektif untuk membangun dunia yang lebih adil dan sejahtera.

Partisipasi Presiden Prabowo dalam forum ini mencerminkan peran aktif Indonesia dalam mengatasi tantangan global dan mengadvokasi masa depan yang lebih inklusif.

Halaman berikutnya

Aliansi ini telah didukung oleh 81 negara, 26 organisasi internasional, 9 lembaga keuangan, serta banyak yayasan dan organisasi non-pemerintah.

Halaman berikutnya



Sumber