Putra bos sewaan mengungkap alasannya berburu mobil tanpa pengawalan polisi atau penjahat bersenjata

Rabu, 8 Januari 2025 – 13.45 WIB

Jakarta – Penembakan tragis yang menewaskan seorang pengelola rental mobil berinisial IAR (48) pada Kamis dini hari, 2 Januari 2025 di rest area KM 45 Tol Jakarta-Merak terus berlanjut. di mata publik.

Baca juga:

Danpuspomal Sebut Anak Kasut Ditembak Mati Karena Serang Personel TNI: Tim Coba Yakinkan

Rizki Agam dan Muhammad Agam, kedua putra bos rental, membeberkan alasan mereka ngotot mengejar mobil tersebut meski sudah meminta bantuan ke Polsek Cinangka dan ditolak.

Kisah anak seorang penyewa yang ditembak mati oleh seorang pembajak mobil

Baca juga:

4 kasus polisi menolak laporan warga menjadi viral, yang terbaru adalah penembakan terhadap seorang tuan tanah.

Mereka menjelaskan, situasi saat itu sangat mendesak dan berisiko kehilangan mobil sepenuhnya. Pasalnya, dua dari tiga perangkat GPS yang dipasang di dalam mobil berhasil diambil pelaku.

Karena saat itu GPS-nya tinggal satu, kata anak bos rental, Dedi Corbusier, Rabu 8 Januari 2025 saat mengklarifikasi di YouTube.

Baca juga:

Putra pemilik persewaan itu membantah tudingan aparat TNI yang menyebut dirinya tidak terlibat dalam pencurian mobil tersebut: logikanya Brio itu Rp 40 juta.

“Ini mendesak karena Paman Ded. “Buruan, sebagian perlengkapan kita sudah disingkirkan, jadi kalau tidak hati-hati misalnya mobil kita bisa hilang,” imbuhnya.

Manajer rental ditembak mati pencuri mobil di Resor Tol Balaraja

Manajer rental ditembak mati pencuri mobil di Resor Tol Balaraja

Foto:

  • Instagram @rentalmobilcikarang1

Menurut anak kedua korban, pihak perusahaan rental mobil sengaja memasang tiga perangkat GPS di lokasi tersembunyi agar penyewa sulit menemukannya. Sementara itu, pelaku diduga memiliki alat khusus untuk mendeteksi dan membatalkan GPS. Dikenal sebagai latihan GPS untuk binatu Ini sering digunakan oleh penjahat untuk menghindari pengawasan.

Akhirnya hanya tersisa satu GPS dan masih berfungsi dengan baik. Hal ini membuat Rizki dan Muhammad merasa perlu bertindak cepat sebelum jejak mobil tersebut benar-benar hilang.

“Masih ada satu dan sangat sulit menemukannya,” tambahnya.

Selain itu, kedua anak bos persewaan tersebut menduga mobil yang disewanya telah dijual kepada seorang perwira TNI Angkatan Laut yang turut melakukan penembakan.

Sebagai informasi, Laksamana Denix Hendrata dari Komando Armada Republik Indonesia (Pangkoarmada RI) sebelumnya mengumumkan penangkapan tiga prajurit TNI Angkatan Laut (AL) yakni Sertu AA, Sertu RH, dan Klk BA.

Halaman selanjutnya

Menurut anak kedua korban, pihak perusahaan rental mobil sengaja memasang tiga perangkat GPS di lokasi tersembunyi agar penyewa sulit menemukannya. Sementara itu, pelaku diduga memiliki alat khusus untuk mendeteksi dan membatalkan GPS. Dikenal dengan nama Laundry GPS, praktik ini sering digunakan oleh penjahat untuk menghindari pelacakan.

Halaman selanjutnya



Sumber