Wow! Pada awal tahun 2025, harga cabai rawit akan naik menjadi Rp 130.000 per kilogram.

Rabu, 8 Januari 2025 – 15.15 WIB

Jakarta – Awal tahun 2025 akan penuh dengan kesulitan bagi masyarakat Indonesia, terutama dalam memenuhi kebutuhan dasarnya. Harga cabai dan aneka produk sayuran dikabarkan mengalami kenaikan signifikan di beberapa daerah.

Baca juga:

Harga cabai rawit di Jambi naik, sementara bahan pokok lainnya stabil

Di Pasar Gondangdia Jakarta, harga cabai rawit merah melonjak tajam hingga mencapai Rp 130.000 per kilogram. Ibu Iis, seorang pedagang setempat, mengatakan kenaikan harga ini berdampak pada daya beli masyarakat.

“Cabai merah Rp 130.000, cabai keriting Rp 80.000, tadinya Rp 60.000, cabai hijau Rp 100.000, tadinya hanya Rp 60.000,” ujarnya seperti dikutip dari YouTube. televisi satu.

Baca juga:

Petani khawatir dengan perubahan harga cabai merah keriting di Nataru

Tak hanya cabai, harga sayuran seperti bok choy, kubis, dan tomat juga mengalami kenaikan. Pakkoy yang tadinya dihargai Rp 12.000 per kilogram kini dijual Rp 20.000. Sementara kubis naik dari Rp10.000 menjadi Rp15.000, sedangkan tomat naik dari Rp18.000 menjadi Rp24.000 per kilogram.

Cabai di pasar semarang.

Foto:

  • tvOne/Teguh Joko Sutrisno

Baca juga:

Jangan salah menyimpannya! 10 bumbu ini sebaiknya tidak disimpan di lemari es

Kasus serupa juga ditemukan di berbagai daerah lain. Pasar Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, harga cabai rawit merah naik dari Rp 40.000 menjadi Rp 120.000 per kilogram. Cabai merah keriting yang tadinya dihargai Rp 40.000, kini dijual Rp 60.000 per kg.

Sementara harga cabai merah naik menjadi Rp 110.000 per kilogram di Pasar Badung Bali. Padahal, harga cabai busuk atau layu Rp 80.000 per kilo.

Faktor utama kenaikan harga tersebut adalah cuaca buruk yang berdampak pada beberapa wilayah perkebunan cabai dan sayur mayur. Hal ini diperburuk dengan tingginya biaya distribusi yang semakin membebani pedagang dan konsumen.

Ibu Iis mengatakan kenaikan harga memaksa banyak pelanggannya mengurangi pembelian. “Ini dampaknya, pembelinya lebih sedikit, yang tadinya membeli lebih banyak, sekarang membeli lebih sedikit.

Ia berharap harga bahan pokok segera kembali stabil sehingga petani, pedagang, dan pembeli bisa merasakan manfaatnya. Saya harap ini akan stabil seperti sebelumnya, katanya.

Kenaikan harga kebutuhan pokok ini menjadi peringatan bagi pemerintah dan pihak terkait untuk segera mengambil tindakan guna menstabilkan harga dan menyediakan pangan bagi masyarakat.

Halaman selanjutnya

Faktor utama kenaikan harga tersebut adalah cuaca buruk yang berdampak pada beberapa wilayah perkebunan cabai dan sayur mayur. Hal ini diperburuk dengan tingginya biaya distribusi yang semakin membebani pedagang dan konsumen.

Halaman selanjutnya



Sumber