Manajemen “Real Madrid” menyatakan penghinaan rasial menjadi alasan kartu merah Vinicius Junior pada laga melawan “Valencia”. Los Blancos mengajukan banding atas skorsingnya, dengan alasan diskriminasi sebagai faktor yang meringankan.
Vinicius dijatuhi larangan dua pertandingan oleh Komite Kompetisi karena kartu merahnya pada hari Selasa. Skorsing bisa saja diperpanjang menjadi empat pertandingan.
Sementara itu, baik Valencia maupun Leganes terkejut dengan hukuman yang begitu singkat. Dalam audio VAR, wasit Cesar Soto mengakui bola tidak dimainkan saat Grado bertabrakan dengan Vinicius Dimitriewski, namun laporan pertandingan menyatakan permainan sudah mati. Perbedaan mendasarnya adalah jika bola tidak dimainkan, larangannya adalah antara 4 dan 12 pertandingan.
Namun, seperti dijelaskan Los Blancos, mereka berupaya membatalkan larangan banding tersebut Lega. Mereka mengklaim Soto Grado diperlihatkan bukti yang tidak lengkap, sedangkan provokasi Dimitrievski tidak diperlihatkan kepada wasit. Namun hal tersebut dibantah oleh Panitia Kompetisi yang menyatakan telah melihat bukti sebanyak dua kali.
Faktor mitigasi kedua adalah kekerasan rasial. Mereka mengatakan Vinicius dihina sebelum mendapat kartu merah, yang melunakkan reaksinya. Pembelaan ini juga ditolak oleh Komite Kompetisi, yang menyatakan hal itu sama sekali tidak membenarkan tindakan pemain yang dikeluarkan dari lapangan.
Real Madrid mendasarkan keluhan mereka pada video yang dirilis oleh penggemar dari tribun di mana Vinicius terdengar menggunakan pelecehan rasis, tetapi tidak ada bukti bahwa Soto Grado, Vinicius atau pemain Real Madrid mana pun mendengar pelecehan tersebut. seperti yang dicatat oleh rantai SERbaik wasit maupun Real Madrid tidak bertindak untuk mengaktifkan protokol rasisme.
La Liga telah membuka penyelidikan atas pelecehan rasial, namun mereka mengambil tindakan. Belum diketahui apakah hal ini dapat mempengaruhi sanksi Vinicius, tetapi hal ini dapat membuat para penggemar dan Valencia berpotensi terkena hukuman.
Vinicius harus menghadapi momok rasisme lebih dari siapa pun di sepak bola Spanyol dan tidak ada keraguan bahwa dampaknya terhadap orang lain tidak dapat dibayangkan. Namun, hal ini berbeda dengan insiden sebelumnya di mana Vinicius dan Carlo Ancelotti langsung membahas kekerasan rasial ketika mereka mendengarnya, dan keduanya bungkam mengenai masalah tersebut.